Politik

Arief Poyuono: Gerindra Perlu Membersihkan Prabowo dari Pelanggaran HAM

Channel9.id-Jakarta. Politikus Gerindra Arief Poyuono mengatakan, Gerindra perlu mempersiapkan dengan matang pencalonan Prabowo pada Pilpres 2024. Poyuono menilai Gerindra perlu ‘membersihkan’ nama Prabowo dari tuduhan pelanggaran HAM 1998.

“Mumpung masih ada waktu panjang. Partai harus mengupayakan kekuatan hukum tetap yang menyatakan Prabowo Subianto bersih dan tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998 yang berbau SARA dan tidak terlibat dalam penculikan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang sampai saat ini masih hilang,” kata Poyuono, dalam keterangannya, Rabu (16/09).

Baca juga: Arif Poyuono Sebut Isu PKI Buatan Kadrun, Jubir Gerindra: Bukan Mewakili Gerindra

Dalam pernyataannya kali ini, Poyuono masih mengatasnamakan dirinya sebagai Waketum Gerindra. Padahal saat ini kepengurusan Gerindra dalam kondisi demisioner.

Menurut Poyuono, kekalahan Prabowo dalam dua pilpres sebelumnya dikarenakan kasus pelanggaran HAM yang sering dimunculkan. Isu itu, kata dia, selalu berembus di setiap gelaran pilpres.

“Sebagaimana telah terjadi, pada pilpres dan pemilu tahun 2014 dan 2019, isu terkait kasus penculikan dan pembunuhan aktivis 1998 berembus kencang. Lalu juga kerusuhan Mei, yang disebut-sebut didalangi oleh Prabowo Subianto. Ada juga fitnah bahwa dia adalah pelaku utama kerusuhan Mei,” ujar Poyuono.

“Dia dituding melakukan kejahatan-kejahatan yang sampai saat ini masih simpang siur, apakah dia dalang dan pelaku penculikan dan pembunuhan para aktivis, kan belum ada pengadilannya. Setiap pemilu, setiap pilpres, selalu dibuka kasus penculikan, kasus kerusuhan Mei, bahwa diduga dalangnya Prabowo,” imbuhnya.

Poyuono menyebut satu-satunya jalan Prabowo menang Pilpres 2024 adalah membebaskan diri dari isu HAM masa lalu. Poyuono juga menyinggung keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang ditunjuk sebagai Waketum diharapkannya bisa membawa Gerindra semakin maju.

“Harus ada keputusan hukum yang tetap, yang menyatakan apakah Prabowo terlibat atau tidak di dalam pembunuhan dan penculikan aktivis, dan juga kerusuhan Mei. Karena itu, saya sangat berharap bahwa dari trah keluarga Prabowo itu lahir pemimpin seperti Saraswati, keponakannya, yang nantinya akan memimpin Partai Gerindra ke depan dan menjadi partai yang kuat, sangat maju,” ungkapnya.

Terkait kepengurusan Gerindra yang baru, Poyuono mengaku belum mengetahui apakah dirinya kembali menjabat di struktur partai atau tidak. Poyuono tak ambil pusing dan menyebut Gerindra perlu diisi nama-nama baru.

Sementara Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman, menegaskan belum ada keputusan partai soal majunya Prabowo pada Pilpres 2024.

“Yang pertama, kami sama sekali belum bicara soal (Pilpres) 2024. Pak Prabowo mau maju lagi atau tidak belum kami bahas dan putuskan,” kata Habiburokhman, Rabu (16/09).

Habiburokhman lalu menyebut Poyuono seperti berjalan terbalik. Pernyataannya yang menyinggung isu pelanggaran HAM masa lalu dinilai menabrak hukum.

“Statement Pak Arief juga aneh serta menabrak logika hukum. Itu sama saja berjalan dengan kepala di bawah. Jelas sekali bahwa dalam hukum, seseorang dinyatakan bersalah kalau ada putusan pengadilan yang menyatakan demikian. Bukan sebaliknya seperti yang beliau sampaikan,” ujarnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  2  =