Channel9.id – Jakarta. Insiator dan Ketua Perkumpulan Bumi Alumni (PBA), Ary Zulfikar mengatakan berwirausaha harus menjadi sebuah pilihan, bukan alternatif. Sebab, niat memilih tersebut akan membuat kesungguhan dalam melakukannya.
“Kita tanamkan jika ingin menjadi entrepeneur sejati itu pilihan. Karena sekali kita berani mempublish di e-commerch kita harus siap menerima ada pesanan banyak. Ada order jangan bilang gak bisa. Akhirnya tidak konsisten,” ujar Kang Azoo sapaan Arif Zulfikar saat dalam FEM Station IPB University Episode 30 bertajuk “Bersatulah Mahasiswa dan Alumni Pebisnis Semua”, Rabu, 19 Agustus 2021.
Menurut Azoo, kalimat tersebut kerap disampaikannya kepada rekan-rekannya di BUMI ALUMNI. Lembaga tersebut diharapkan dapat mengembangkan komunitas UMKM alumni Unpad ke arah yang lebih luas.
BUMI ALUMNI sendiri, kata Azoo, tersebar di 16 provinsi dan berjumlah 1.500 anggota. Kata dia, mayoritas adalah alumni Universitas Padjajaran (Unpad) yang bergerak di usaha mikro, kecil dan menengah/UMKM dan jasa.
“Ada yang memang dari mahasiswa berwirausaha, ada juga dari pensiun kemudian berwirausaha, ada juga di masa pandemi dia berwirausaha,” tuturnya.
“Cikal bakal BUMI ALUMNI adalah pengembangan komunitas dulu yang kita namakan komunitas alumni. Kebetulan memang banyak dari Unpad karena cikal bakalnya disitu. Dalam perkembangannya yang ingin bergabung banyak, termasuk UMKM. Kemudian kita buat perkumpulan Bumi Alumni baik yang UMKM maupun yang punya jasa. Lawyer juga banyak dari Unpad,” jelas Azoo yang juga Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan/LPS.
Azoo mengakui, 80 persen pelaku UMKM yang dinaungi BUM ALUMNI tidak memiliki badan hukum. Oleh karena itu, dengan UU Cipta Kerja diharapkan mempermudah mengurus legalitas UMKM.
“Kebetulan saya di LPS. Kalau manajemen pengelolaan uangnya campur, uang kegiatan usahanya untuk kegiatan pribadi, kalau kegiatan usahanya bermasalah, bisa berbahaya. Nah, kita mendorong dengan UU Ciptaker ini agar pelaku UMKM untuk mendirikan perusahaan perseorangan. Untuk lebih mentertibkan pencatatan, pembukuan, pengelolaan. Itu jadi PR kita,” ujarnya.
IG