Channel9.id-Myanmar. Sembilan negara Asia Tengga (ASEAN) mendesak PBB untuk tidak menyetujui pembekuan penjualan persenjataan ke Myanmar, menurut laporan dari Berita, Jumat (28/5/2021).
Radio Free Asia mengutip perkataan diplomat Liechtenstein yang menyatakan bahwa kesembilan negara itu menuliskan surat kepada negara-negara yang mendukung konsep resolusi Majelis Umum PBB terhadap Myanmar.
Baca juga: Kepala Angkatan Udara Myanmar Berkunjung Ke Rusia
Media outlet itu mengatakan kalau surat itu meminta negara-negara yang mendukung konsep resolusi itu untuk menghapuskan kalimat yang bertuliskan “ditahannya suplai secara langsung dan tidak langsung pada penjualan atau pembelian senjata dan amunisi ke Myanmar,” kutip laporan tersebut.
Surat itu dikirimkan atas nama sembilan dari sepuluh negara anggota ASEAN. Satu negara yang tidak ada itu adalah Myanmar, lapor Berita Benar.
Berita Benar mengkutip perkataan duta Liechtenstein di PBB, Georg Sparber yang mengatakan kalau tidak ada alasan yang diberikan atas permintaan tersebut. Berita Benar juga tidak mempunyai salinan surat tersebut.
Duta Liechtenstein di PBB masih belum memberikan responnya setelah di email oleh Reuters.
Juru bicara kementerian luar negeri Indonesia mengatakan kalau dia tidak tahu mengenai surat tersebut. Ia menyarankan untuk menanyakan soal ini ke kantor ASEAN, namun saat ini masih belum ada respon dari ASEAN.
ASEAN saat ini sedang mengupayakan jalur diplomasi untuk mengakhiri konflik berdarah di Myanmar dan juga sedang berusaha untuk mengadakan diskusi terbuka antara junta Myanmar dengan rakyat Myanmar.
Rencana pengumpulan suara resolusi oleh Majelis Umum PBB ditunda pada minggu lalu dengan alasan untuk mengumpulkan dukungan lebih banyak lagi.
(RAG)