Channel9.id-India. Ratusan ribu penduduk desa di sepanjang daerah pantai dataran rendah di India Timur dan Bangladesh mengalami banjir pada hari Kamis (27/5/2021). Banjir ini disebabkan angin topan kencan yang menyebabkan lima orang meninggal, ungkap pihak otoritas kedua negara.
Badai Yaas yang menerjang daerah Odisha pada hari Rabu (26/5/2021) membawa hembusan sekencang 140 kph dan mencambuk gelombang pasang di darah Bengal Barat dan Bangladesh.
Petugas penyelamat sudah mengirimkan bantuan makanan dan minum kepada para warga di 124 desa di Odisha. Setidaknya dua orang sudah meninggal karena bencana ini di sana.
Badai in merupakan badai kedua yang menghantam India dalam kurun waktu seminggu dan juga datang di saat India sedang kesulitan menghadapi gelombang kedua pandemi virus corona yang membuat banyak rumah sakitnya penuh dan juga kehabisan oksigen.
Sekitar 500,000 orang sudah berada di posko penyelamatan di Bengal Barat dan pihak berwajib mengatakan kalau mereka sudah menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran virus disana.
“Posko-posko disini mempunyai ruang karantina untuk mereka yang menunjukkan gejala Covid-19 seperti demam, radang tenggorokan atau tidak enak badan,” kata petugas kesehatan di daerah Gosaba, Dr Indranil Bargi kepada Reuters.
Pihak otoritas Bangladesh juga melaporkan kalau desa-desa mereka juga kebanjiran karena hujan deras dan gelombang pasang surut. Dikabarkan oleh Agensi Manajemen Bencana Bangladesh, kalau tiga orang meninggal, dua karena tenggelam satu lagi karena tertiban pohon.
“Saya belum pernah melihat gelombang pasang setinggi ini. Banyak desa-desa menjadi kebanjiran. Banyak orang menjadi terlantar karena rumahnya hanyut,” ujar pejabat distrik pantai Khulna, Humayum Kabir.
Badai Yaas sudah melemah pada hari Kamis disaat badai itu menuju ke pedalaman negara bagian Jharkhand.
Dilain tempat, Nepal sedang bersiap-siap akan datangnya banjir di daerah datarannya dan tanah longsor di daerah perbukitannya dikarenakan hujan deras yang terus menerus mengguyur dari hari Rabu yang diramalkan akan terus berlangsung sampai hari Sabtu.
“Para warga yang tinggal di pinggir sungai sudah harus mulai waspada dan para pendaki gunung juga harus mulai turun,” kutip pernyataan dari Otoritas Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional.
(RAG)