Channel9.id-Jakarta. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengimbau masyarakat agar tak mengonsumsi obat diet sembarangan tanpa resep dokter. Untuk diketahui, promosi obat pelangsing begitu marak di internet. Banyak orang tergiur dengan iming-iming berat badan turun puluhan kilogram dalam waktu singkat.
“Penggunaan obat penurun berat badan tak dianjurkan untuk semua orang. Penggunaan obat penurun berat badan hanya boleh dilakukan berdasarkan rekomendasi medis atau resep dokter disertai pemantauan ketat oleh dokter dan ahli gizi yang berpengalaman,” ujar BPOM, Minggu (29/1).
Dijelaskan bahwa obat pelangsing umumnya mengandung zat aktif seperti orisstat. Zat ini bekerja dengan menghambat kerja enzim pemecah lemak (lipase) dan mengurangi penyerapan asupan lemak ke dalam tubuh. Selain itu, obat pelangsing juga mengandung amfepramone hydrochloride, yang berperan untuk mengurangi nafsu makan dan termasuk psikotropik. Oleh karena berbagai kandungan ini, penggunaan obat langsing dibatasi.
BPOM turut menyoroti obat dulaglutide yang kerap digunakan untuk menurunkan berat badan. Obat ini memang disetujui untuk mengontrol kadar gula darah pada usia dewasa yang mengidap diabetes melitus tipe 2. “Namun, penyalahgunaan obat dan tanpa resep dokter dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan seperti radang pankreas dan penurunan kadar gula darah,” terang BPOM.
Adapun berbagai risiko kesehatan yang mengintai bisa berakibat fatal. BPOM merinci sejumlah efek asal mengonsumsi obat diet, antara lain: kecanduan, kecemasan, sakit kepala parah, stroke, masalah jantung, paru-paru, dan ginjal, hingga kematian.
