Channel9.id – Jakarta. Tiga tokoh asal Papua dipercaya menjadi menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih kepemimpinan Prabowo-Gibran. Salah satunya adalah, Bahlil Lahadalia yang dipercaya menjadi Menteri ESDM.
Bahlil bukanlah penghuni baru di kabinet, ia merupakan Menteri ESDM era Presiden Jokowi. Sebelumnya ia juga dipercaya sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Pria kelahiran Fakfak, Papua Barat itu merupakan aktivis jebolan Himpunan Mahasiswa Islam (HmI). Selain itu, ia juga pernah menjabat Ketum HIPMI Periode 2015-2019 silam.
Ia lahir dalam keluarga dengan ayah yang bekerja sebagai kuli bangunan dan ibu yang berprofesi sebagai tukang cuci. Sejak sekolah dasar, Bahlil membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah. Pada tingkat menengah pertama, ia sempat menjadi kondektur angkot, dan di tingkat menengah atas, pernah menjadi sopir angkot.
Usahanya untuk bisa bersekolah terbayar lunas ketika ia berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua. Setelah menyelesaikan kuliah, Bahlil sempat bekerja sebagai pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.
Seiring berjalannya waktu, ia merintis usaha bersama teman-temannya dengan mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT. Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.
Kekayaannya mencakup 18 bidang tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 291,61 miliar, yang sebagian besar terletak di Jayapura, Papua, serta di Gianyar, Bali, dan Jakarta Selatan.
Selain itu, Bahlil memiliki dua mobil dengan total nilai Rp 98,40 juta. Rinciannya Toyota Harrier tahun 2007 Rp. 57.800.000 dan Honda CRV Tahun 2010 Rp. 40.600.000.
Kemudian surat berharga senilai Rp 1,61 miliar, kas dan setara kas senilai Rp 17,09 miliar, serta harta lainnya senilai Rp 149,06 miliar.Kini Bahlil Lahadalia kembali ditunjuk oleh Presiden Prabowo untuk menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sektor ESDM merupakan salah satu sektor vital bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti transisi energi, ketergantungan pada energi fosil, dan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Sebagai Menteri ESDM, Bahlil dihadapkan pada berbagai tantangan besar, termasuk pengelolaan sumber daya alam, transformasi energi hijau, dan penguatan sektor energi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Salah satu agenda penting yang diemban oleh Bahlil adalah mempercepat transisi energi menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan, serta memastikan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya mineral Indonesia yang melimpah.
(RAG)