Channel9.id-Surabaya. Usai tidur panjang akibat dilanda pandemi Covid-19, Hari ini festival Jazz Gunung Bromo 2021 akan kembali digelar di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.
Konser musik jazz yang digelar atas kolaborasi bersama pemerintah ini sangat diharapkan dapat mendongkrak gairah masyarakat untuk berwisata khususnya di zona BST( Bromo, Tengger, Semeru).
Jazz Gunung 2021 ini akan diramain Ring of Fire Project feat Fariz RM, JANAPATI (Dewa Budjana dan Tohpati), Dua Empat, Surabaya Pahlawan Jazz dan The Jam’s (Otti Jamalus dan Yance Manusama).
Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jatim, Heru Tjahyono menyebut, pagelaran musik yang berlokasi di kawasan amfiteater wisata Gunung Bromo itu telah mendapat izin dan tentukan dengan syarat penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Provinsi hanya memberikan dukungan. Sekali lagi bu gubernur mengingatkan tentang prokes. Selama izinnya sudah dikeluarkan, maka pemerintah harus memfasilitasi agar masyarakat tetap aman dan tidak terkonfirmasi positif Covid. Maka prokesnya harus jalan,” ucap Her.
Heru menambahkan, konser musik pertama di tengah pandemi ini merupakan uji coba. Sehingga perlu pengawasan lebih dari pemerintah dan Satgas Covid-19 setempat.
Konser ini memiliki tiga tarif yang dapat diakses di www.jazzgunung.com dengan tarif Tribune Rp 750 ribu, VIP Rp 1 juta dan VVIP Rp 1,25 juta. Semua penonton wajib memakai masker berstandar SNI lengkap dengan protokol kesehatan.
Sebelum masuk, penonton juga diwajibkan melakukan rapid test antigen untuk menghindari klaster. Selain itu, penyelenggara juga menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer dalam jumlah yang memadai.
“Nanti ada PeduliLindungi dan sudah dicek sama dokter Kohar dari dinkes. Itu sudah dilihat dari depan, nanti alur masuk bagaimana, alur keluar bagaimana. Lalu nanti BPBD juga melakukan sweeping kepada orang-orang yang berkerumun, nanti akan diingatkan dan ini memang harus hati-hati betul,” terang dia.
Diketahui Kabupaten Probolinggo yang menaungi Gunung Bromo tercatat telah turun level 2. Sehingga pengoperasian tempat-tempat wisata dan pertunjukan bisa kembali digelar dengan kapasitas terbatas.
“Sesuai Inmendagri, kalau level dua kapasitasnya 25 pesen. Level satu 50 persen dan itu harus diikuti dan harus izin,” tegas dia.
Heru juga menjelaskan, Provinsi Jatim telah siap kembali membuka tempat-tempat wisata, salah satunya wisata alam. Apalagi, warga di sekitar Bromo telah tervaksin 100 persen.
“Vaksinasi masyarakat di sini sudah 100 persen. Tadi sudah mau kita coba dan ini perlu dicatat. Pesennya ibu gubernur juga harus dimasukkan ke Aplikasi PL (PeduliLindungi). Karena aplikasi itu adalah alat untuk mereka melakukan kegiatan, masuk pasar, masuk mal,” terangnya.
Dalam kunjungannya, selain meninjau kesiapan prokes di sana, Heru yang didampingi sejumlah kepala OPD Pemprov Jatim juga menyerahkan bantuan Gubernur Khofifah Indar Parawansa kepada warga Tengger.
“Bantuan-bantuan ini adalah bantuan dari Pemprov Jawa Timur, termasuk ada bantuan puspa, terus desa berdaya. Semua itu disampaikan oleh ibu (gubernur) melalui kami, diutus di sini. Dan yang ketiga adalah ini rangkaian Hari Ulang Tahun Pemprov Jatim yang ke-76,” ucapnya.
“Harusnya ibu hadir di sini. Tapi karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggal, maka ini diwakilan pada kami,” tambah Heru.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Sinarto menyebut bahwa Jazz Gunung akan digelar dengan kapasitas 25 persen dari kapasitas normal 2000 penonton.
“Kalau jumlahnya sekitar 2000 kata Pak Sigit (ketua panitia). Lha kemarin hanya dapat jatah 300 penonton,” jelas Sinarto.