Baru Jadi Pemegang Saham Twitter, Elon Musk Digugat
Techno

Baru Jadi Pemegang Saham Twitter, Elon Musk Digugat

Channel9.id-Jakarta. Elon Musk baru saja menjadi pemegang saham terbesar Twitter selama beberapa minggu terakhir ini. Namun, ia sudah digugat lantaran penanganan investasinya. Gugatan Twitter ini diajukan kepada Securities and Exchange Commission (SEC) lantaran Musk menunda selama 11 hari pengungkapan secara resmi investasi di Twitter. Adapun gugatan ini disampaikan oleh seorang pemegang saham Twitter.

Di bawah undang-undang sekuritas, Musk diminta untuk mengajukan dokumen ke SEC pada 24 Maret—yakni 10 hari setelah sahamnya di Twitter tumbuh menjadi 5%, namun ia tidak melakukannya hingga 4 April. Penundaan itu mungkin tak terdengar berarti, namun Musk telah menjaring keuntungan sekitar $156 juta. Menurut gugatan, keuntungan itu datang dengan mengorbankan pemegang saham lain, yang tak mendapat keuntungan yang sama.

“Investor yang menjual saham Twitter antara 24 Maret 2022—ketika Musk diminta untuk mengungkapkan kepemilikan Twitter-nya—dan sebelum 4 April 2022 melewatkan kenaikan harga saham yang dihasilkan. Lantaran pasar bereaksi terhadap pembelian Musk dan rusak karenanya, ” tulis gugatan itu, dikutip dari Gizmodo.

Menurut pemegang saham yang mengajukan gugatan, dia dan investor lain menjual saham dengan harga yang “dikempiskan” sebagai akibat dari tindakan Musk. Gugatan itu juga menuduh bahwa Musk membuat “pernyataan dan kelalaian, serta menyesatkan secara material dengan gagal mengungkapkan kepada investor bahwa ia telah mengakuisisi 5% kepemilikan saham di Twitter.”

Untuk diketahui, gugatan itu muncul setelah Musk membuat hiruk pikuk di Twitter. CEO Tesla ini mulanya setuju bergabung dengan dewan direksi Twitter—yang membuat beberapa karyawan kecewa. Namun, keputusan itu tiba-tiba dibatalkan setelah Musk melakukan survei di platform apakah perusahaan harus mengubah namanya, dan berspekulasi apakah layanan itu “sekarat.”

CEO Twitter Parag Agrawal mencatat bahwa sebagai anggota dewan Musk akan menjadi “pelindung perusahaan, dia seperti semua anggota dewan yang harus bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan dan semua pemegang saham.” Dia mengaku percaya bahwa tak adanya Musk di jajaran direksi Twitter merupakan hal yang terbaik.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  5  =