Channel9.id – Jakarta. Pakar politik dan keamanan internasional Universitas Murdoch dari Australia, Ian Wilson, memprediksi peta koalisi dan oposisi di bawah pemerintahan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih di Pilpres 2024.
“Prabowo dalam kampanye mengatakan dia ingin (pemerintahan) ya, cita-citanya, terdiri dari semua pihak, dalam arti semua parpol mau diajak. Itu konsep pemerintah dia yang tanpa oposisi,” ujar Wilson, dikutip dari CNN Indonesia dalam wawancara khusus, Kamis (21/3/2024).
“Dalam arti oposisi bukan dilarang tapi diajak, semua dikooptasi,” sambungnya.
Ia berpendapat konteks politik di Indonesia penuh negosiasi bagi presiden yang menang dalam pemilu. Presiden yang menang, lanjut Wilson, akan menjalin kesepakatan dengan partai politik untuk bekerja sama di bawah pemerintahan dia.
“Misalnya PDIP dan ini sangat spekulatif ya. Saya tak tahu pemikiran mereka (PDIP) sekarang ini, tapi ya paling tidak, mungkin mereka melihat apakah mereka bisa menjadi bagian, bagian dari koalisi pemerintah,” ujar Wilson.
Di sisi lain, Wilson juga mempertanyakan sistem apa yang nantinya akan diterapkan Prabowo.
“Apakah dia berkuasa secara parlementer dengan mayoritas atau minoritas juga akan sangat menentukan paling sedikit (setidaknya) satu dua tahun ke depan itu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wilson menerangkan kecenderungan politik di Indonesia yang sangat parlementer.
Ia menilai bahwa oposisi, baik secara program atau ideologi, tidak begitu ada. Menurutnya, oposisi bukan berarti mengacu ke suatu program yang bertentangan dengan pemerintah.
Wilson melihat di masa kepemimpinan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) hampir semua partai 90 persen perwakilan yang ada di DPR masuk ke koalisi Jokowi.
“Dan saya merasa oposisi menjadi suatu posisi untuk meningkatkan daya tawar, untuk apa yang mereka inginkan, untuk negosiasi,” lanjut Wilson.
Untuk diketahui, berdasarkan penetapan KPU RI atas rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Pilpres 2024, Rabu (20/3/2024), Prabowo-Gibran dinyatakan memperoleh 96.214.691 suara.
Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengantongi 40.971.906 suara. Selanjutnya, capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md menghimpun 27.040.878 suara.
Rekapitulasi meliputi perolehan suara di 38 provinsi di Indonesia dan 128 wilayah luar negeri.
Baca juga: Prabowo-Gibran Bersama Timses Gelar Bukber di Daerah Kuningan
HT