Belanda akan investasi di teknologi pertaniana
Ekbis

Belanda Siap Investasi Teknologi Pertanian, Bawa 30 Perusahaan ke Indonesia

Channel9.id, Jakarta – Pemerintah Belanda bersiap memperkuat kerja sama strategis di sektor pertanian Indonesia dengan membawa lebih dari 30 perusahaan hortikultura ke Tanah Air pada Juni 2025. Langkah ini disebut sebagai bagian dari misi ekonomi besar yang bertujuan mendorong transformasi pertanian Indonesia menuju sistem pangan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyampaikan bahwa misi tersebut akan dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Reinette Klever, serta Wakil Menteri Pertanian Jan-Kees Goet.

“Perusahaan-perusahaan ini memiliki kepakaran dalam teknologi greenhouse dan pengembangan benih unggul. Mereka ingin berinvestasi dan bermitra di Indonesia, tidak hanya membawa modal, tetapi juga ilmu pengetahuan dan inovasi,” ujar Marc usai bertemu dengan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Belanda, sebagai salah satu eksportir pangan terbesar dunia meski memiliki lahan terbatas, melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam pengembangan sistem pertanian cerdas. Dengan pemanfaatan teknologi tinggi, seperti rumah kaca dan benih berkualitas, produktivitas dapat ditingkatkan tanpa perlu perluasan lahan secara besar-besaran.

“Dengan teknologi yang kami miliki, hasil panen bisa berlipat tanpa membuka lahan baru. Ini sejalan dengan tantangan global saat ini—meningkatkan produksi tanpa merusak lingkungan,” jelas Marc.

Dalam misi bulan depan, delegasi juga dijadwalkan mengunjungi proyek food estate di Sumatra Utara, wilayah yang selama ini telah menjadi lokasi kerja sama aktif antara Indonesia dan Belanda dalam pengembangan sistem pangan terpadu.

Lebih jauh, Marc membuka peluang investasi di kawasan lain seperti Pulau Jawa dan Indonesia Timur. Ia menegaskan, Belanda tertarik menjajaki potensi wilayah baru yang dapat memberikan nilai tambah, baik dari sisi produksi maupun pengembangan pasar hortikultura.

“Kami ingin memahami wilayah mana yang cocok dan dibutuhkan, termasuk melihat secara langsung peluang yang ditawarkan pemerintah Indonesia,” pungkasnya.

Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis teknologi, kerja sama ini diharapkan mampu mendorong transformasi pertanian Indonesia menjadi lebih modern, ramah lingkungan, dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  60  =  68