Channel9.id-Jakarta. Menurut laporan dari pasukan Rusia dan Ukraina, sebuah ledakan pada bendungan tua di daerah kekuasaan Rusia di selatan Ukraina telah menyebabkan banjir di beberapa titik konflik, Selasa (6/6). Kedua kubu saling menyalahkan terhadap insiden tersebut.
Video yang beredar di sosial media menunjukkan ledakan-ledakan di sekitar bendungan Kakhovka. Video lainnya menunjukkan air terus mengalir keluar dari bendungan dengan suara-suara warga sekitar yang terkejut.
Bendungan setinggi 30 meter dan sepanjang 3,2 km itu menahan air yang massanya setara dengan Danau Garam Besar di AS. Bendungan itu dibangun pada tahun 1956 di Sungai Dnipro sebagai bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.
Bendungan itu juga memasok air ke Semenanjung Krimea dan ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia. Pembangkit tersebut merupakan pembangkit nuklir terbesar di Eropa. Pembangkit listrik tenaga nuklir itu mendapatkan air pendinginnya dari bendungan Kakhovka.
Pejabat Rusia mengatakan pembangkit nuklir Zaporizhzhia masih aman walaupun bendungan Kakhovka bocor.
Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusialah yang menghancurkan bendungan tersebut sedangkan Rusia menyalahkan Ukraina.
“Bendungan Kakhovka dihancurkan oleh pasukan penjajah Rusia. Skala kehancuran, kecepatan dan volume air, dan daerah terdampak banjir saat ini kesemuanya sedang diselidiki,” kutip Komando Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina pada hari Selasa di halaman Facebook-nya.
Baca juga: Rusia Sebut Telah Menahan Serangan Besar dari Ukraina
Dilain sisi, kantor berita Rusia melaporkan bahwa bendungan itu hancur karena dibombardir sedangkan pejabat Rusia yang bertugas di bendungan tersebut mengatakan hal itu disebabkan oleh aksi teroris Ukraina.
Evakuasi di sekitar bendungan sudah dimulai dan dikabarkan ketinggian air akan mencapai titik mengkhawatirkan dalam lima jam kedepan pasca-ledakan.
(RAG)