Channel9.id-Jakarta. Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk Jokowi jadi menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi pada Kabinet Indonesia Maju.
Luhut sendiri masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian darat, pada 1967. Tiga tahun kemudian meraih predikat sebagai lulusan terbaik.
Luhut banyak menghabiskan karir militernya di Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Negara Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Selama di sana, Luhut pernah menjadi Komandan pertama Detasemen 81, Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), serta Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD.
Di era Presiden BJ Habibie, Luhut ditunjuk sebagai Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Singapura pada 1999. Presiden RI ketiga ini menganggap Luhut ahli dalam melakukan diplomasi, sehingga mampu memperbaiki hubungan dengan negara lain yang kurang harmonis.
Selanjutnya, Luhut ditarik dari Singapura untuk kembali ke Indonesia oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia menjadi Menteri Perdagangan dan Industri RI selama 2000-2001.
Karirnya di pemerintahan semakin cemerlang. Pada masa Presiden Joko Widodo (Jokowi), Luhut ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.
Satu tahun selanjutnya, Jokowi melantik Luhut sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Kemudian, jabatan Luhut kembali dipindah pada 2016 ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk menggantikan Rizal Ramli.
Anak pertama dari lima bersaudara ini tak hanya menapaki karir sebagai prajurit dan pejabat pemerintahan. Ia juga berkecimpung sebagai pengusaha di sektor batu bara.
Ia mengempit saham sebesar 9,99 persen di PT Toba Bara Sejahtera Tbk. Mengutip RTI Infokom, Luhut memegang saham tersebut melalui PT Toba Sejahtera.
(vru)