Channel9.id-Jakarta. Bank Indonesia (BI) mendukung Pemerintah dalam mengakselerasi digitalisasi penyaluran Bantuan Sosial (bansos), atau juga dikenal sebagai G2P (Government to Person) 4.0.
Hal itu diungkapkan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Panel Wawasan Pemimpin (Leader’s Insight) “Digitalisasi Penyaluran Bansos untuk Optimalisasi Pemanfaatan Dana Bansos dan Peningkatan Inklusivitas Keuangan”, Rabu (07/04), sebagai rangkaian dari kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) Tahun 2021.
Perry menyebut, terdapat 5 langkah penguatan aspek pada sistem pembayaran yang mengedepankan prinsip cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
“Pertama, penguatan infrastruktur sistem pembayaran untuk mendukung transaksi penyaluran bansos,”ujarnya.
Baca juga: Kepala Bappenas: Ini 6 Prinsip Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Kedua, interkoneksi layanan pembayaran baik di kanal pembayaran digital maupun di agen/merchant.
Ketiga, keamanan, artinya akses dana dilindungi oleh dua faktor otentikasi, yaitu user dan kata kunci (password). Password ini dapat berupa kombinasi angka atau penggunaan biometric seperti sidik jari dan wajah.
Keempat, penggunaan multichannel atau dapat menggunakan berbagai instrumen dan kanal seperti kartu atau HP, hingga QR Code Indonesian Standard (QRIS).
Kelima, perluasan outlet tempat transaksi dana bansos, seperti agen Laku Pandai atau Layanan Keuangan Digital, merchant, dan ATM.
“BI akan memperkuat ekosistem sistem pembayaran guna mendukung G2P 4.0, antara lain melalui akselerasi implementasi QRIS, mengembangkan BI FAST, dan menghubungkan bank dengan fintech melalui standar Open Application Programming Interfaces (Open API) pembayaran,”beber Perry.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa digitalisasi penyaluran bansos dapat memberikan kemudahan dalam distribusi/penyaluran, dan memudahkan pemantauan penyaluran bansos kepada penerima manfaat.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, menambahkan transformasi digital penyaluran bansos berorientasi pada optimalisasi penggunaan layanan keuangan digital dan kebutuhan penerima manfaat bansos.