Channel9.id-Amerika Serikat. Presiden Joe Biden tak mau ambil pusing terhadap insiden balon mata-mata Tiongkok yang memasuki wilayah Amerika Serikat. Ia tak menganggap kejadian itu sebagai pelanggaran berat.
Balon besar yang terbang memasuki wilayah Amerika Serikat itu diduga kuat sebagai salah satu alat mata-mata dari Tiongkok dan ditembak jatuh oleh AS di perairan Atlantik.
Baca juga: Insiden Balon Mata-mata, Amerika Tak Perpanjang Masalah dengan Tiongkok
Biden yang berusaha menjaga hubungannya dengan Tiongkok dan tak ingin situasi memanas tak terkendali, mengatakan kalau ia tak menyesal agak lamban menembak jatuh balon tersebut.
“Itu bukan pelanggaran keamanan berat. Maskud saya, ya… itu memang sudah pasti melanggar hukum internasional. Balon itu masuk ke wilayah udara kami. Dan saat balon itu sudah masuk ke wilayah kami, kami berhak melakukan apapun ke balon itu,” ujarnya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa militer AS sempat khawatir kalau mereka menembaknya di daerah daratan, balon dan juga peralatan yang dibawanya akan jatuh ke daerah yang padat populasi.
“Balon itu besar sekali. Bayangkan apa yang terjadi kalau balon itu jatuh ke sekolah di daerah yang padat penduduk? Jadi saya bilang ke mereka untuk menembak jatuh balon itu kalau dikira sudah aman. Mereka sudah memilih pilihan yang tepat. Mereka menembaknya di daerah perairan luas dan sudah mengambil sisa-sisa balon itu,” jelas Biden.
Pada tanggal 2 Februari lalu, Biden memerintahkan untuk menembak jatuh balon itu sesaat setelah balon itu masuk wilayah barat laut Amerika Serikat. Kemudian ia menyetujui permintaan militer AS yang ingin menembak balon itu saat sudah di daerah perairan luas.
Balon berukuran 61 meter, yang juga membawa alat-alat elektronik, ditembak jatuh oleh jet tempur AS di lepas pantai Carolina Selatan pada tanggal 4 Februari.
Beberapa politikus dari partai Republik dan Demokrat komplain bahwa seharusnya Biden menembak jatuh balon itu dengan lebih cepat.