Ilustrasi Orang belanja online (iStockPhoto)
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Transmart Carrefour, Satria Hamid, menilai perkembangan teknologi saat ini tidak berpengaruh besar terhadap bisnis ritel. Sebab bisnis ritel masih tetap dibutuhkan, hanya saja pelaku usaha dituntut untuk lebih berkembang dan perlu inovatif.
“Kami melihat (era digital) bisa menjadi evolusi di mana mau tidak mau kita harus mengikuti zaman. Kita formulasikan untuk terus bagaimana kita tetap menjadi pilihan. Kita memanfaatkan digitalisasi sarana promosi, kita menggunan sosmed (sosial media) testimoni,” kata Satria.
Satria menyatakan transaksi yang terjadi di Transmart pun 90 persen masih dilakukan secara online. Sementara baru 10 persen yang dilakukan secara online. Hal itu dikarenakan perusahaan masih ingin menjaga permintaan pasar yang mayoritas masih melakukan transaksi dengan cara offline.
“Kami berupaya menjaga experice konsumen saat berbelanja offline ritel, dan kerjasama dengan pemasok, seperti memberikan diskon-diskon” lanjutnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Penelitian dan Standarisasi Indonesia E-Commerce, Sofian Lusa, menambahkan perusahaan yang bergerak di bidang ritel mau tidak mau harus tetap mengikuti tren perkembangan teknologi. Sebab, ke depan industri akan semakin pesat dengan teknologi.
“Mereka (perusahaan ritel) harus adopsi meski tidak 100 persen, literasi terhadap teknologi digital perlu terus ikuti,” ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini: