Channel9.id-Jakarta. Opsi langganan murah di Netflix bakal dibanderol dengan harga sekitar $7-$9 atau sekitar Rp103 ribu-Rp133 ribu, menurut laporan Bloomborg. Opsi ini tentunya lebih hemat ketimbang opsi yang ada saat ini yang ditawarkan dengan harga $9,99, $15,49, dan $19,99 (Rp148 ribu, Rp230 ribu, dan Rp296 ribu) per bulan.
Beberapa waktu lalu, Netflix melaporkan bahwa pihaknya kehilangan pelanggan untuk pertama kalinya dalam satu decade terakhit. Merespons hal ini, untuk pertama kalinya, Netflix membeberkan rencana untuk menghadirkan opsi langganan murah dan didukung iklan. Rencana ini disampaikan oleh co-CEO Reed Hastings pada April lalu.
Lalu pada Juni, Co-CEO Ted Sarandos mengonfirmasi hal itu dan menyebutkan bahwa pembaruan itu sedang dalam pengerjaan. Sebulan kemudian diumumkan bahwa Microsoft menjadi mitra untuk dukungan iklan.
Para eksekutfi Netflix menyebutkan bahwa sejumlah konten akan hilang jika pengguna memilih opsi baru tersebut. Misalnya, pengguna kemungkinan tak bisa mengunduh judul film atau serial untuk ditonton secara online.
Laporan Bloomberg terbaru menyoroti sejumlah detail baru untuk opsi langganan murah itu. Netflix disebut akan menampilkan sekitar empat menit iklan per jam. Selain itu, Netflix akan menampilkan iklan di depan dan di tengah konten.
Sebelum itu, dilaporkan bahwa Netflix tak berencana menampilkan iklan di konten anak-anak atau film orisinil. Lalu Netflix menargetkan opsi langganan murah itu merambah hingga “setengah lusin pasar” pada kuartal terakhir tahun ini, dan akan memperluasnya di 2023.
Sementara itu, juru bicara Netflix Kumiko Hidaka mengatakan bahwa pihaknya “masih terlalu dini untuk memutuskan bagaimana merilis opsi langganan yang lebih murah atau opsi yang didukung iklan. Hingga kini belum ada keputusan yang dibuat.”
