Hot Topic

Buwas Ancam Mundur dari Dirut Bulog

Channel9.id-Jakarta. Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau yang biasa dipanggil Buwas, mengancam akan mundur bila Bulog tak lagi dilibatkan dalam penyaluran Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

Buwas menegaskan dirinya akan meninggalkan jabatan yang telah diembannya sejak April 2018 lalu, saat program BPNT tersebut terealisasi dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Ia menyebut Bulog akan berhadapan dengan persaingan terbuma bila itu terjadi.

“Sekarang kalau Mensos mau ambil alih BPNT, monggo saya bangga saya hormat, kalau perlu saya janji kalau bisa ambil alih ini 100 persen saya mundur dari Dirut Bulog, betul nih dengerin semua,” kata Buwas di Gedung Bulog Corporate University, Jakarta (2/7).

Buwas menegaskan dirinya hanya mau menakhodai Perum Bulog karena ada kewajiban untuk tetap mengabdi pada negara. Ia menganggap saat tugas itu tidak ada berarti ia tidak dibutuhkan lagi.

“Saya tidak ada kepentingan apa-apa kecuali kepentingan negara. Jangan dipakai untuk main bisnis, ini kepentingan masyarakat kecil yang butuh bantuan, tidak butuh proyek untuk mendapatkan sesuatu,” tandasnya.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya akan melibatkan Perum Bulog dalam urusan BPNT. Saat ini BPNT memang tengah dijalankan oleh pihaknya.


“Kita cari jalan keluar supaya beras di gudang Bulog bisa tersalurkan. Komitmen kita,” ujar Agus.

Agus menambahkan pihaknya juga membuka peluang apabila nantinya Bulog mau bekerja sama dengan BPNT untul pemyaluran bantuan sosial. Bulog juga akan diberi kesempatam untuk menjadi supplier.

BPNT adalah bentuk bantuan sosial menggunakan sistem kartu khusus yang bisa didapatkan oleh Kartu Penerima Manfaat (KPM) sebanyak Rp 110.000 untuk digunakan membeli beras dan telur. Program ini merupakan pengalihan dari Bansos Rastra yang disuplai langsung oleh Bulog sejak 2015.

Saat ini, penyaluran BPNT dari pemerintah dianggap cukup berat, apalagi penyaluran untuk wilayah tertinggal seperti Papua.

Sebelumnya Buwas menyebutkan stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,3 juta ton terancam busuk jika tidak segera disalurkan. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah memgingat Bulog masih melakukan penyerapan beras dari petani rata-rata 10.000 per hari.

Berdasarkan perhitungannya, Juli hingga Agustus stok bisa mencapai 3 juta ton jika tidak ada penyaluran. Ia mengatakan akan melepas 50.000 ton stok beras cadangan pemerintah untuk menghindari beras rusak karena terlalu lmaa disimpan di gudang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

88  +    =  93