Channel9.id-Surabaya. Salah satu program unggulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yakni Pembangunan Jalur Lingkar Selatan (JLS) telah berjalan dengan baik. Hingga November ini, progresnya telah mencapai 56,73 persen. Capaian itu setara 383,10 kilometer dari total 675,31 kilometer
Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, Khofifah mengaku, progres pembangunan JLS lebih cepat dari perkiraan.
“Ternyata di luar dugaan progres pekerjaan di Lot 6 dan Lot 7, justru pada saat pandemi Covid-19 pelaksanaannya lebih cepat dari yang direncanakan,” kata Khofifah melalui siaran tertulisnya, Rabu (25/11/20).
Khofifah berharap, pembangunan wilayah selatan bisa membuka peluang bagi pengembangan kegiatan ekonomi, pemanfaatan sumber daya alam, dan pengembangan sentra-sentra produksi. Selain itu, juga dapat meningkatkan aksesibilitas pada koridor dan kawasan-kawasan produktif, serta menjadi jembatan terbukanya kawasan-kawasan obyek wisata kawasan di selatan Jawa Timur.
Khofifah mengatakan, JLS rencananya akan melewati delapan kabupaten. Mulai Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan berakhir di Kabupaten Banyuwangi. Khofifah optimistis, pembangunan JLS akan mampu mengurangi disparitas antara wilayah utara dan selatan Jawa Timur.
Khofifah menambahkan, guna mempercepat progres pembangunan JLS, perlu adanya intervensi langsung dari masing-masing pemerintah kabupaten. Menurutnya, sangat diperlukan adanya upaya lebih detail terhadap potensi, keunggulunan kompetitif, dan keunggulan komparatif serta spesifikasi bahkan termasuk kendala yang dihadapi di tiap wilayah.
“Jika tidak maka ketimpangan pembangunan dan kualitas SDM akan terus terjadi, utamanya karena akses yang susah ditembus di beberapa koridor,” kata Khofifah.