Channel9.id-Jakarta. Tahi lalat adalah sesuatu yang wajar dan hampir semua orang memilikinya. Kebanyakan tahi lalat memang tidak berbahaya. Itulah mengapa kebanyakan orang jarang memerhatikan tahi lalat yang ada di tubuhnya. Namun, tahukah Anda bahwa ada jenis tahi lalat berbahaya yang bisa menandakan kanker kulit.
Seperti diketahui, tahi lalat adalah bintik kecil berwarna cokelat atau kehitaman yang muncul di atas permukaan kulit. Bintik kecil ini terbentuk dari sel penghasil zat warna atau pigmen kulit bernama melanosit yang berkelompok.
Selain berwarna cokelat atau hitam, tahi lalat juga ada yang berwarna sama persis dengan warna kulit. Bentuk tahi lalat pun bervariasi, ada yang bulat, oval, menonjol, atau datar. Tekstur permukaan tahi lalat juga ada yang halus atau kasar, bahkan di antaranya ditumbuhi bulu.
Sebagian besar tahi lalat sudah ada sejak lahir, atau bisa juga baru tumbuh setelah lahir di usia sekitar 0–25 tahun. Normalnya, jumlah tahi lalat yang muncul di tubuh rata-rata adalah 10–40 buah.
Meskipun kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya, tetapi kadang-kadang tahi lalat bisa berkembang menjadi kanker kulit melanoma. Untuk memudahkan kamu membedakan tahi lalat normal dengan tahi lalat penanda kanker kulit, kamu bisa menggunakan pedoman “ABCDE” berikut ini:
A untuk Asymmetri (Asimetri)
Tahi lalat normal memiliki bentuk yang simetris, di mana salah satu pinggirannya akan cocok dengan sisi yang satunya. Sedangkan tahi lalat yang dicurigai sebagai gejala kanker kulit, memiliki bentuk yang tidak simetris. Hal ini diakibatkan karena sel pada salah satu sisinya bisa bertumbuh lebih cepat daripada yang lain. Sel kanker cenderung berkembang lebih cepat daripada sel normal dan dalam pola yang tidak beraturan.
B untuk Border (Pinggiran)
Tahi lalat normal memiliki tepian dengan batas yang terdefinisi, terpisah jelas mana di mana pigmentasi warna akibat tahi lalat dimulai dan di mana warna kulit tersebut berakhir. Namun, pada tahi lalat yang menandakan kanker kulit, pinggirannya kasar, tidak rata dan tampak kabur seperti orang yang merwarnai di luar garis. Tepian yang kabur ini juga diakibatkan oleh pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali.
C untuk Color (Warna)
Selama warnanya tetap solid dan sama rata di segala sisi, maka tahi lalat Anda termasuk normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, bila Anda menemukan campuran dua atau tiga warna lebih, mungkin saja bersifat kanker.
Tahi lalat pertanda kanker melanoma berbentuk, seperti bercak yang memiliki corak nuansa yang berbeda dari satu famili warna. Misalnya, di tengah-tengah bintik warnanya merah muda, tetapi semakin keluar, warna berangsur menggelap kemerahan, hingga ke pinggirannya atau sebaliknya.
D untuk Diameter
Tahi lalat yang normal akan berukuran tetap sama sepanjang waktu. Namun, Anda perlu waspada bila tahi lalat tiba-tiba tumbuh membesar, hingga diameternya lebih besar dari 6 milimeter. Sebab, itu adalah ciri tahi lalat yang menandakan kanker kulit.
E untuk Evolving (Perubahan)
Perubahan yang terjadi pada tahi lalat, baik dalam ukuran maupun bentuk atau warna, sehingga membuatnya terlihat sangat berbeda dibandingkan semua tahi lalat lain yang ada di tubuh kamu, bisa jadi menandakan bahwa tahi lalat tersebut bersifat kanker.
Sumber: Halodoc