Hot Topic

Cegah Konflik, Tokoh Agama Harus Sebarkan Damai di Tengah Hoaks Omnibus Law

Channel9.id – Jakarta. Pendeta Universitas Methodist Indonesia Medan, Lince Silalahi menyatakan tokoh agama berperan untuk menyampaikan cinta kasih dan damai di tengah maraknya hoaks tentang UU Omnibus Law Ciptaker.

Namun, para tokoh agama itu harus memiliki karakter kepemimpinan yang cakap baik secara ilmu agama maupun wawasan lainnya.

“Kemudian juga perlu berintegritas, ucapan dan tindakan sejalan. Lalu perlu ada tokoh agama yang moderat di tengah negara demokrasi ini supaya bisa menjadi pemersatu masyarakat. Dia harus menjadi agen pembawa perdamaian,” katanya dalam Webinar Agama Cinta9 ‘Stop Hoax UU Cipta Kerja, Bersama Kita Wujudkan Indonesia Damai’, Sabtu (17/10).

Menurutnya, para tokoh agama itu perlu menyebarkan cinta kasih dan damai supaya tidak terjadi konflik dan perpecahan di masyarakat. Meski konflik tidak bisa hilang, namun selalu ada cara untuk menekannya. Salah satu caranya dengan menerima perbedaan dan tidak berfikir negatif.

Dalam agama Kristen Protestan, damai itu selalu ada bagi orang yang bersedia membukanya.

“Damai itu indah seperti air sungai yang tidak pernah kering. Itu tertuang dalam Yesaya 38:18. Artinya damai selalu ada. Damai itu selalu tersedia,” katanya.

Menurutnya, damai itu bisa didapatkan jika tiap manusia menerima dan menghormati perbedaan. Lantaran, pada hakikatnya alam semesta diciptakan untuk semua manusia, bukan kelompok tertentu saja.

“Terlebih empat pilar kebangsaan sudah bisa menakan konflik juga. Empat pilar itu yakni UUD, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Semua itu merupakan pandom ideologis, jadi warga negara tidak berhak melakukan tindakan atau kegiatan apapun yang mengatasnamakan agama, budaya, suku yang bertentangan dengan empat pilar bangsa itu,” ujarnya.

Terkait menanggapi banyaknya informasi hoaks di media sosial, masyarakat tidak perlu untuk membalasnya dengan tindakan yang sama pula. Ini bertujuan supaya damai bisa tercipta.

“Contohnya kalau kamu dicubit jangan dicubit balik. Damai itu terjadi dimulai dari diri sendiri,” pungkasnya.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  5  =