Channel9.id-Jakarta. Neuralink salah satu badan usaha milik Elon Musk, dikabarkan mendapat lampu hijau percobaan produk implant otak ke subjek manusia untuk pertama kalinya. Keputusan ini merupakan pencapaian penting setelah upaya mendapatkan izin.
Perangkat Neuralink bertujuan untuk membuat hubungan langsung antara otak manusia dengan computer menggunakan perangkat keras chip yang tertanam di otak. Elon Musk menyatakan bahwa produk Neuralink bertujuan untuk membantu orang dengan masalah kesehatan seperti depresi dan Skizofrenia. Disamping itu, Neuralink mau menyasar penderita kelumpuhan dan kebutaan. Perangkat yang terhubung dengan computer diperkirakan dapat memberikan kemampuan telepati dan penyelusuran internet.
Neuralink menawarkan produk brain-computer interface (BCI) yang menyampaikan gelombang otak menjadi Bahasa program untuk perangkat teknologi luar tubuh. Produk ini mendapatkan perhatian public berkas nama ambisi Elon Musk.
Laman resmi Twitter Neuralink mengumumkan berita ini setelah kamis (25/05) mendapatkan izin dari badan makanan dan narkotika Amerika (FDA) untuk menjalankan tes klinis terhadap subjek manusia. Cuitan akun twitter Neuralink menyebutkan belum memulai rekrutmen subjek uji klinis.
Tahun lalu, FDA tidak memberikan ijin percobaan terhadap manusia dengan alasan keselamatan. Dilansir dari Theverge.com, penolakan pemberian izin oleh FDA disebabkan oleh dugaan kekerasan terhadap hewan yang digunakan sebagai subjek uji coba.
Melansir Reuters, Hal tersebut membuat perusahaan Elon Musk ini jadi sorotan dari Kementerian agrikultur Amerika (USDA) atas tuduhan penyiksaan terhadap hewan. Neuralink menjadi perhatian karena menjadi sasaran penyelidikan terhadap panelis percobaan terhadap hewan. Disebutkan bahwa perusahaan ini telah membunuh kurang lebih 1500 ekor binatang yang terdiri dari domba, babi, dan monyet sejak 2018.
Disamping itu, Kementerian Transportasi Amerika serikat melancarkan penyelidikan perihal upaya penganggulangan pathogen berbahaya saat melepas chip dari monyet subjek uji coba. Neuralink diduga tidak melakukan upaya mitigasi yang layak.
(FB)