Cina Bantah Laporan AS Sebutkan Covid-19 Berasal Dari Kebocoran Lab Wuhan
Internasional

Cina Bantah Laporan AS Sebutkan Covid-19 Berasal Dari Kebocoran Lab Wuhan

Channel9.id-Cina. Juru bicara Menteri Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, menyebutkan kalau laporan deklasifikas dari intelijen AS yang melaporkan kalau ada kemungkinan kalau teori virus Covid-19 berasal dari laboratorium itu adalah laporan yang tidak saintifik dan tidak mempunyai kredibilitas, Senin (1/11/2021).

Arahan terbaru dari intelijen AS, yang dirilis pada hari Sabtu lalu, menyebutkan kalau asal-usul alami dan kebocoran laboratorium merupakan hipotesa yang memungkinkan untuk menjelaskan bagaimana SARS-CoV-2 pertama kali menginfeksi manusia.

Baca juga: Cina Tolak Rencana WHO Jalankan Investigasi di Wuhan

Dalam responnya di hari Minggu di website resmi Kementerian Luar Negeri Cina, Wang mengatakan “sebuah kebohongan yang terus diulangi ribuan kali tetap saja merupakan kebohongan,” kutipnya.

Wang juga menambahkan kalau badan intelijen AS “mempunyai reputasi dalam menyebarkan berita-berita bohong,” tambahnya.

“Pelacakan asal-usul novel virus corona adalah isu yang serius dan rumit, dan isu tersebut harus dan hanya bisa diteliti dengan adanya kerja sama seluruh ilmuwan di dunia,” ujarnya.

Cina secara konsisten terus membantah tuduhan kalau adanya virus Covid-19 itu disebabkan oleh bocornya laboratorium di kota Wuhan, dimana virus pertama Covid-19 dilaporkan terjadi.

Wang juga berulangkali sudah mengutarakan seruan dari Cina agar laboratorium AS di Fort Detrick juga mau diteliti oleh para ahli di seluruh dunia.

Studi bersama oleh Cina dan WHO yang dirilis pada tahun ini mengesampingkan teori kalau Covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium Wuhan dan menyebutkan kalau penularan virus SARS-CoV-2 ke manusia itu berlangsung secara alami yang kemungkinan disebabkan adanya perdagangan hewan.

Para kritik mengatakan kalau studi tersebut telah gagal untuk menginvestigasi lab di Wuhan dan tidak meninjau data mentah yang perlu dipahami agar dapat mengetahui rute penginfeksian virus pada saat penyebaran itu awalnya terjadi.

Pada bulan lalu WHO telah membentuk Kelompok Penasihat Ilmuwan Baru terhadap Asal-Usul Pandemi (SAGO) dan mendesak Cina untuk mengirim data mentahnya agar dapat membantu proses penyelidikan. Cina menolak, dengan dalih peraturan privasi pasien.

Dalam surat terbukanya kepada Direktur Jenderal WHO Tedros pada minggu lalu, sekelompok ilmuwan penting di WHO menyatakan walaupun mereka menyambut baik adanya investigasi baru terhadap asal-usul Covid-19, komposisi para ilmuwan SAGO masih kurang memenuhi kemampuan yang dibutuhkan dan masih dianggap memihak ke salah satu sisi.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  87  =  89