Channel9.id-Jakarta. Cina menyalahkan Amerika Serikat atas kebuntuan hubungan mereka, menuduh AS telah membuat “musuh khayalan”, dan membuat suasana tegang selama pertemuannya dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, Senin (26/7/2021).
Sherman, diplomat terpandang di AS, tiba pada di hari Minggu untuk mengadakan pertemuan tatap muka di kota Tianjin ditengah-tengah memburuknya hubungan antara kedua negara adidaya tersebut.
“Hubungan AS-CIna sedang mengalami kebuntuan dan sedang dihadapi dengan masalah-masalah yang serius. Amerika Serikat ingin membangun jiwa nasionalismenya dengan menggambarkan kami sebagai musuh khayalannya” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Xie Feng.
Baca juga: Presiden Cina Xi Jinping Pertama Kali Kunjungi Tibet
Sherman, yang menambahkan Cina sebagai negara yang akan ia kunjung dalam rangkaian kunjungannya ke Jepang, Korea Selatan dan Mongolia, dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada hari Senin.
Pada hari Sabtu, Wang memperingatkan kalau Cina tidak mau berada diposisi inferior dibawah AS dalam hubungan antar keduanya.
Pejabat senior AS telah menguraikan posisi Sherman dalam pertemuan tersebut yang menyebutkan kalau AS akan menerima kompetisi sehat dengan Cina namun akan tetap menuntut mereka untuk melakukannya secara adil dan bersikukuh untuk tetap diadakannya penjagaan untuk menghindari konflik.
Pemerintah AS dan anggota parlemennya mengkritik keras kebijakan Cina di Hong Kong dan Xinjiang. Senat AS bulan ini mensahkan sebuah peraturan pelarangan impor dari daerah wilayah barat jauh dengan kekhawatiran adanya kerja paksa.
Rabu minggu lalu, juru bicara Kemenlu AS, Ned Price mengatakan kalau Sherman akan pergi ke Cina sebagai “superior”.
Pertemuan hari Senin itu terjadi ditengah-tengah rentannya hubungan antara Cina dengan AS yang sudah memburuk beberapa bulan akhir ini semenjak pertemuan diplomatik terakhir mereka pada bulan Maret di Anchorage.
Dalam pertemuan mereka di Alaska, pemerintah Cina, termasuk Wang, pembicaraan berlangsung dengan tidak mulus dengan kedua belah pihak saling tuduh-menuduh.
Pertemuan mereka pada hari Senin dilaksanakan ditengah-tengah ketatnya peraturan protol Covid-19, yang berarti seluruh pejabat asing yang berkunjung ke Cina akan bertemu dengan pejabat Cina diluar kota Beijing.
Media asing dilarang mendekat dengan hotel dimana pertemuan tersebut diadakan, namun media Cina dipersilahkan untuk masuk.
(RAG)