Cinta Lingkungan, Kini Google Cloud Akan Tunjukkan Emisi Karbon Kepada Pengguna
Techno

Cinta Lingkungan, Kini Google Cloud Akan Tunjukkan Emisi Karbon Kepada Pengguna

Channel9.id-Jakarta. Google Cloud menambahkan fitur baru, Carbon Footprint, yang bisa membantu pengguna memahami lebih baik tentang bagaimana tindakan mereka berdampak pada lingkungan. Adapun hadirnya fitur ini merupakan wujud dari upaya perusahaan untuk memerangi perubahan iklim.

Fitur tersebut akan menunjukkan emisi karbon terkait konsumsi listrik dari penggunaan platform Cloud. Ini menampilkan emisi dari waktu ke waktu dan bisa memecah data berdasarkan proyek, produk, dan wilayah. Menurut laporan Engadget (13/10), informasi ini nantinya bisa dimasukkan oleh perusahaan ke dalam data emisi mereka sendiri untuk audit internal dan melakukan penyingkapan karbon—misalnya, mengekspor data ke Salesforce Sustainability Cloud.

Baca juga: Google Akan Hadirkan Informasi Tentang Riwayat Pengiklan

Google menekankan bahwa informasi angka itu berhubungan dengan emisi karbon pengguna, karena perusahaan tersebut telah netral karbon selama lebih dari satu dekade. Ia berencana untuk sepenuhnya menggunakan energi bebas karbon pada 2030.

Google Cloud juga akan menandai aplikasi yang tak digunakan, demikian pula emisi karbonnya. Google menilai bahwa menghapus aplikasi yang ditandai oleh Unattended Project Recommender itu, akan membantu perusahaan mengurangi risiko keamanan, menurunkan biaya, dan mengurangi jejak karbon mereka.

Selain itu, Google menghadirkan Earth Engine ke Cloud Platform untuk pengguna tertentu. Dengan menggunakan citra satelit, kumpulan data, dan alat lainnya, perusahaan bisa memanfaatkan Earth Engine untuk melacak, memantau, dan memprediksi perubahan di permukaan bumi, yang disebabkan oleh peristiwa cuaca ekstrem atau aktivitas manusia.

Hal itu, kata Google, akan memungkinkan bisnis mengurangi risiko, menjadi lebih tahan terhadap ancaman perubahan iklim, dan hemat biaya. Jika tertarik, perusahaan bisa mengajukan permohonan akses ke Earth Engine melalui Google Cloud.

Sebelumnya, pada pekan lalu, Google meluncurkan serangkaian fitur yang menyoroti dampak lingkungan dari pilihan konsumen. Hasil pencarian belanja bisa mempromosikan opsi yang lebih ramah lingkungan, sementara Google Flights mulai menampilkan perkiraan emisi karbon untuk hampir semua perjalanan.

Selain itu, Program Nest Renew bisa mengaktifkan atau menonaktifkan termostat tergantung pada ketersediaan energi bersih. Selain itu, Google berharap bisa menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi lampu lalu lintas dan mengurangi polusi dari mobil yang menganggur.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  38  =  44