Setelah Sempat Menghilang, Jack Ma Kini Kembali Lagi
Internasional

Setelah Sempat Menghilang, Jack Ma Kini Kembali Lagi

Channel9.id-Cina. Pendiri Alibaba, Jack Ma, yang jarang sekali terlihat di ruang publik sejak adanya larangan regulasi terhadap perusahaannya pada tahun lalu, kini sudah terlihat kembali di Hong Kong dan dikabarkan bertemu dengan rekan bisnisnya beberapa hari lalu, ungkap dua narasumber kepada Reuters, Rabu (13/10/2021).

Miliarder Cina itu mulai jarang terlihat setelah pidatonya di Oktober tahun lalu di Shanghai yang mengkritisi regulator finansial Cina. Hal itu menyebabkan rangkaian kejadian yang menyebabkan batalnya IPO Ant Group miliknya.

Walaupun Ma jarang kali terlihat di ruang publik sejak kejadian tersebut, salah satu narasumber mengatakan kalau kunjungannya itu adalah kunjungan pertamanya ke Hong Kong sejak Oktober tahun lalu.

Alibaba tidak akan memberikan komentarnya diluar jam kerjanya. Biasanya komentar mengenai atau dari Ma dikeluarkan oleh pihak perusahaan.

Narasumber meminta untuk tidak dibeberkan identitasnya.

Ma, yang dulunya merupakan salah seorang pengusaha Cina paling aktif menyuarakan pendapatnya, bertemu dengan rekan bisnisnya pada minggu lalu.

Mantan guru bahasa Inggris itu menghilang dari ranah publik selama tiga bulan sebelum kembali lagi di bulan Januari setelah ia berbicara dengan sekelompok guru di sebuah video. Kemunculannya itu mengurangi kekhawatiran menghilangnya dia dari pusat perhatian dan membuat saham Alibaba naik kembali.

Di bulan Mei, Ma mengunjungi salah satu kampus Alibaba di Hanzhou di hari perayaan “Ali Day”.

Pada tanggal 1 September, foto-foto Jack Ma yang mengunjungi beberapa rumah hijau di timur provinsi Zhejiang sempat viral di sosial media.

Pada hari berikutnya, Alibaba menyebutkan kalau ia akan menginvestasikan 100 miliar yuan di tahun 2025 dalam dukungannya terhadap program “kemakmuran bersama”, membuat perusahaan besar tersebut menjadi perusahaan yang mendukung kebijakan Presiden Xi Jinping untuk membagikan sebagian hartanya.

Alibaba dan juga rival-rivalnya akhir-akhir ini menjadi target pejabat regulator dikarenakan berbagai macam masalah seperti perilaku monopoli oleh perusahaan sampai ke hak konsumen. Perusahaan raksasa e-komersil itu didenda sampai sebesar 2.75 miliar dolar pada bulan April karena pelanggaran kebijakan monopoli.

(RAG)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

64  +    =  73