Channel9.id – Jakarta. Penganugerahan bintang jasa utama terhadap Dr. Andhi Nirwanto, Mantan Wakil Jaksa Agung di Istana Negara oleh Presiden Jokowi, kamis/15/8/, memunculkan spekulasi. Mungkinkah mantan Wakil Jaksa Agung yang sudah purna tugas ini diminta oleh Jokowi untuk memimpin korps Adiyaksa?
Lantaran Dr Andhi Nirwanto memenuhi semua syarat dan kriteria untuk menduduki pos Jaksa Agung. Beliau memiliki rekam jejak jaksa professional yang kenyang dengan pengalaman, tidak bergabung dengan salah satu parpol, independen dan tegas. Diterima di kalangan internal kejakasaan, memahami karakter organisasi dan juga memiliki integritas.
Dan itu dibuktikan dengan anugerah Bintang Jasa Utama sebagai bentuk penghargaan terhadap Dr Andhi Nirwanto atas jasa-jasanya selama mengabdikan dirinya di kejaksaan.
Sosok Andhi Nirwanto juga relative bisa diterima semua kalangan dan kekuatan politik, yang sekarang ini sedang bertarung menempatkan orangnya menjadi Jaksa Agung.
Jokowi sendiri dalam berbagai kesempatan sudah menyatakan tidak akan memilih Jaksa Agung yang memiliki background partai politik.
Hal tersebut juga disampikan lagi depan Pemimpin Redaksi Media Massa yang diundang ke Istana. Ia tegas mengatakan Jaksa Agung bukan dari Parpol. Pernyataan tersebut harus disampaikan oleh Jokowi, mengingat posisi Jaksa Agung menjadi sumber ketegangan diantara Partai Koalisi. Terutama antara Nasdem dan PDIP.
Seperti yang disampaikan oleh analis politik, Hendri Satrio ( Hensat) mendinginnya hubungan antara Megawati dan Surya Paloh salah satunya dipicu oleh alotnya tawar menawar pengisian jabatan Jaksa Agung.
PDIP dan Nasdem memilik kriteria sendiri-sendiri untuk kandidat Jaksa Agung. Secara pribadi Hensat menyarankan Jokowi memilih sosok Jaksa Agung baru dari kalangan jaksa karier untuk mencegah terjadinya konflik di internal korps Adhiyaksa.