Channel9.id-Jakarta. Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo mengungkapkan korban meninggal akibat gempa bumi Banten bertambah menjadi lima orang.
Dalam keterangan tertulis, Agus menyebut tak ada korban yang meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan.
“Di Kabupaten Pandeglang ada satu orang meninggal dunia atas nama Bapak Sain, 40 tahun, beralamat di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur. Korban mengalami kepanikan di kebun saat gempa bumi,” kata Agus, Sabtu (3/8).
Kemudian di Kabupaten Lebak, Banten, ada dua orang meninggal dunia. Korban masing-masing bernama Sarinah (48) terkena serangan jantung saat menyelamatkan diri, dan Salam (95) meninggal saat mengungsi ke tempat aman, serta Icha (65).
Di Kabupaten Sukabumi tercatat korban sebanyak dua orang. Ajay, pria berumur (58), meninggal dunia karena terpeleset saat mengungsi di rumah saudaranya. Sedangkan korban lain Ruyani, pria berusia (35), terkena serangan jantung saat gempa susulan.
Selain korban jiwa, BNPB juga mencatat kerusakan bangunan sebagai dampak gempa Banten. BNPB dalam pernyataan di akun Twitter-nya menyebut sebanyak 223 unit rumah warga, 4 rumah peribatadatan, 1 unit kantor desa, 2 unit fasilitas pendidikan dan 3 unit bangunan lainnya mengalami kerusakan.
Gempa berkekuatan 6,9 Magnitudo yang terjadi Jumat (2/8) malam sekitar pukul 19.03 WIB mengguncang kawasan Banten, Bengkulu, Jawa Barat, dan Lampung.
Semula BMKG menyebut gempa Banten disebut berkekuatan 7,4 magnitudo, namun kemudian meralatnya menjadi 6,9 magnitudo.
BMKG menjelaskan episenter gempa bumi, terletak pada koordinat 7,32 derajat Lintang Selatan dan 104,75 derajat Bujur Timur. Tepatnya berada di laut dengan kedalaman 4,8 km pada jarak 164 km barat daya Kota Pandeglang, Banten.