Channel9.id-Jakarta. Delapan negara telah membentuk aliansi perlindungan hutan Amazon. Keputusan ini dibentuk pada pertemuan Amazon Cooperation Treaty Organization (ACTO) di Brasil.
Bolivia, Brasil, Colombia, Ecuador, Guyana, Peru, Suriname, dan Venezuela telah membentuk aliansi pada pertemuan ACTO di Belem, Brasil. Pertemuan ini telah membuatkan agenda Bersama untuk menjaga keberlangsungan Amazon.
Pertemuan ini telah menghasilkan roadmap komprehensif berupa rencana pengembangan berkelanjutan, penghapusan deforestasi, dan tindakan terhadap kriminal.
Presiden Brasil, Inacio Lula da Silva merupakan salah satu pendorong kebijakan lingkungan Brasil. Ia telah mendorong kebijakan gabungan untuk mengakhiri deforestasi pada 2030. Hal tersebut bertujuan untuk menangani dampak dari meningkatnya krisisi iklim.
Disamping itu, Presiden Colombia, Gustavo Petro menyerukan Langkah radikal terhadap ekonomi global. Ia menyarankan program seperti Marshall Plan untuk negara berkembang agar merangsang pembanguna berkelanjutan. Hal tersebut mencakup pembatalan hutang luar negeri sebagai janji untuk komitmen negara tersebut terhadap perlindungan iklim.
Beberapa pihak aktivis lingkungan sempat menyampaikan kritik terhadap pertemuan ini. Pakar lingkungan dari Climate Observatory, Marcio Astrini menyebutkan bahwa pertemuan delapan negara harus mencakup komitmen jelas untuk mencapai penghentikan deforestasi 100 persen. Pertemuan Belem ini, tidak menentukan deadline yang jelas untuk negara-negara mengakhiri penambangan emas illegal.
Dilansir dari laporan Aljazeera, editor rubrik Amerika latin untuk media ini, Lucia Newman menyebutkan bahwa dokumen hasil pertemuan ini telah memiliki tujuan baik, namun tidak memiliki deadline yang jelas. Sehingga tidak mendorong urgensi bagi para pemimpin mempertimbangkan tingkat deforastasi Amazon telah mencapai 17 persen.
Seiring dengan itu, ilmuwan juga telah mengingatkan bahwa dunia sudah memasukan titik nadir dari proses perubahan iklim global.
Meskipun demikian, Aljazeera melaporkan bahwa para pemimpin yang hadir telah memiliki consensus untuk terlibat dalam upaya lintas negara menghadapi isu ini.
Pertemuan lintas negara Amerika Latin ini merupakan kali pertama sejak 14 tahun lalu dibentuknya relasi antara delapan negara ini pada 1995. Pertemuan ini juga jadi Langkah awal untuk pertemuan oleh PBB yang akan diselenggarakan di Belem, Brasil.
(FB)