Channel9.id-Jakarta. Demo Myanmar terus berlangsung, para demonstran turun kejalanan ibukota, Naypyitaw. Dalam usahanya untuk menggagalkan kudeta militer di Myanmar, dikuti oleh Reuters.com, Rabu (10/2/2021).
Pemuda bernama Esther Ze Naw mengatakan “Kita tidak bisa diam, walaupun terjadi pertumpahan darah dalam aksi damai, maka akan lebih banyak lagi korban ketika mereka mengambil alih Myanmar”.
Di ibukota negara Myanmar, ratusan pegawai pemerintah ikut dalam aksi damai ini, diantaranya adalah para dokter, guru, dan pegawai kereta api.
Baca juga : Demo Myanmar: 27 Ditangkap, Tiga Dilarikan ke Rumah Sakit
Pada demo kemarin, salah seorang demonstran wanita mengalami luka tembak yang serius di kepala akibat terkena peluru nyasar yang sebelumnya ditembakkan ke langit untuk membubarkan massa di Naypyitaw. Tiga orang dirawat di Rumah Sakit, karena tertembak peluru karet, ujar salah seorang dokter.
Di Mandalay dan kota lainnya, polisi menggunakan water cannon untuk membubarkan massa. Hal ini, membuat banyak demonstran terluka. Polisi beralasan mereka menggunakan water cannon karena massa mulai melemparkan batu.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan sedang meninjau bantuan ke Myanmar untuk memastikan, mereka yang melakukan kudeta akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Perwakilan Persatuan Bangsa Bangsa di Myanmar, Ola Almgren meminta Myanmar untuk menghormati hak rakyatnya untuk berdemo dengan damai.
“Tindakan keras yang berlebihan terhadap para demonstran tidak dapat diterima,” kata Ola Almgren.
(RAG)