Channel9.id – Jakarta. Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Djumala menyampaikan ucapan selamat ulang tahun yang ke-1 abad kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan kaum Nahdliyin di seluruh Indonesia.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada NU yang menurutnya telah menjadi garda terdepan dalam membangun sikap politik dan perilaku beragama yang toleran, moderat, dan menghargai perbedaan.
“Kekuatan NU sebagai basis Islam tradisional terletak pada kemampuannya mencitrakan Islam yang ‘rahmatan lil alamin’, yang dapat menyelaraskan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat yang berbudaya dan berkeadaban, baik dalam perilaku beragama maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa 7 Februari 2023.
Baca juga: NU Tegas Tolak Khilafah, Ini Rekomendasi Lengkap Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I
Baca juga: BPIP: Pancasila Tahan Banting Dalam Gejolak Politik Nasional.dan Global
Djumala yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Presiden Jokowi periode pertama, juga mengapresiasi kiprah NU yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menangani isu intoleransi dan radikalisme.
“NU selalu di depan dalam mempromosikan Islam yang damai, menghargai keberagaman dan perbedaan,” ungkap Djumala.
“Sudah DNA-nya NU untuk mengembangkan perilaku beragama yang toleran dan moderat, yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya Indonesia,” sambungnya.
Sikap politik kebudayaan yang toleran dan moderat itu, menurut Djumala telah menjadi ranah subur untuk menyemai benih kehidupan berbangsa yang harmonis, meski beragam dalam agama, ras, dan suku bangsa.
Lebih jauh, pria yang pernah bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Austria dan PBB pada 2017-2021 itu menegaskan bahwa di tengah dinamika politik global yang membawa nilai-nilai baru, NU telah membuktikan diri sebagai ormas Islam terbesar yang kukuh dan tegas mempertahankan ideologi negara Pancasila dalam bingkai NKRI.
Ia mengaitkan hal tersebut dengan sejarah pembentukan negara Indonesia. Menurutnya, meski NU sebagai salah satu wakil masyarakat Islam mayoritas, dengan jiwa besar dan lapang dada, bersepakat dengan para pendiri bangsa untuk membentuk Indonesia sebagai negara kebangsaan daripada negara agama.
“Ini dicatat sejarah sebagai sumbangsih terbesar NU kepada Indonesia, hingga saat ini Indonesia tetap negara Kebangsaan dengan berlandaskan Pancasila dalam bentuk NKRI,” simpul Djumala.
Untuk diketahui, acara Puncak Resepsi Hari Lahir 1 Abad NU tengah diselenggarakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Perhelatan akbar itu akan berlangsung selama 24 jam dan diikuti sekitar satu juta kaum Nahdliyin se-Indonesia.
HT