serangan israel
Internasional

Di PBB, Qatar Sebut Aksi Israel di Doha sebagai Terorisme Negara

Channel9.id, Jakarta – Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengecam keras serangan Israel di Doha yang menargetkan salah satu pemimpin Hamas pada 9 September lalu. Dalam Sidang Majelis Umum PBB, Sheikh Tamim menilai serangan itu tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga merusak kredibilitas upaya diplomatik untuk menghentikan perang di Gaza.

Sheikh Tamim menyebut serangan tersebut sebagai bentuk “pembunuhan politik” karena terjadi di kawasan pemukiman yang mencakup sekolah dan kantor perwakilan diplomatik. Menurutnya, aksi itu menunjukkan bagaimana Israel memperlakukan perundingan hanya sebagai kelanjutan dari perang dengan cara lain.

“Sulit membangun kepercayaan dengan pihak yang bernegosiasi sambil merencanakan pembunuhan delegasi,” tegasnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (25/9/2025).

Qatar selama ini dikenal sebagai mediator utama dalam perundingan gencatan senjata Gaza. Sheikh Tamim menilai langkah Israel justru melemahkan peran mediasi dan menodai standar minimum kerja sama internasional. Ia juga memperingatkan bahwa serangan di Doha bisa menjadi preseden berbahaya bagi diplomasi global.

Lebih jauh, Sheikh Tamim menuduh Israel berusaha menjadikan Gaza tidak layak huni dengan menghancurkan infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Ia menyebut klaim Israel sebagai negara demokratis hanyalah ilusi, karena pada kenyataannya justru melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Emir Qatar juga menyoroti praktik Israel yang kerap melabeli pihak penentangnya sebagai antisemit atau teroris. Menurutnya, bahkan sekutu-sekutu Israel sendiri mulai mempertanyakan taktik tersebut.

Dalam pidatonya, Sheikh Tamim kembali menekankan pentingnya supremasi hukum internasional.

“Jika pelanggaran dibiarkan, maka hukum rimba akan berlaku, di mana pelaku justru diuntungkan hanya karena mereka mampu melakukannya,” ujarnya. Ia bahkan membandingkan solidaritas global terhadap Palestina dengan gerakan anti-apartheid di Afrika Selatan pada abad lalu.

Serangan Israel di Doha, yang menewaskan enam orang meski target utama selamat, memicu kecaman internasional. Qatar menyebutnya sebagai bentuk terorisme negara. Peristiwa itu terjadi ketika Qatar sedang menengahi proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan Presiden AS Donald Trump. Meski menyesalkan serangan, Washington tidak secara terbuka mengecam Israel, dan hanya berjanji tidak akan ada insiden serupa di Qatar, tuan rumah pangkalan militer besar AS, Al Udeid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  60  =  64