Channel9.id-Jakarta. Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) atas perannya dalam mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Hal ini disampaikan Tito pada Rapat Pimpinan (Rapim) Polri di Gedung Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
“Yang pertama adalah menjaga iklim demokrasi pasca-Pemilu 14 Februari, [sesuai] Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, kita sudah memasuki tahap yang penting. Kita semua bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, terima kasih banyak kepada seluruh jajaran Polri yang telah menyelesaikan [tugasnya] dengan sangat baik,” katanya.
Selain pemilu serentak untuk memilih presiden-wakil presiden dan anggota legislatif, pada 2024 juga akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak. Hal ini, kata Tito, untuk menyamakan arah atau visi-misi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Pasalnya, selama ini terjadi ketidakparalelan antara masa jabatan di level nasional dengan di level daerah. Hal ini mengakibatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda) seakan memiliki visi-misinya tersendiri. Untuk itulah, hal ini dilakukan penataan.
“Yaitu untuk memperbaiki sistem tata pemerintahan, yang selama ini antara melaksanakan jabatan presiden, wakil presiden, gubernur dan bupati/wali kota tidak paralel,” ucapnya.
Tito melanjutkan, Pemilu di Indonesia merupakan pemilu terbesar yang dilakukan dalam satu hari di dunia. Dia membandingkan dengan pelaksanaan di negara lain seperti Cina dan Amerika Serikat.
Meskipun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan Pemilu, kata Tito, secara umum penyelenggaraan dan pengamanan yang dilakukan oleh Polri dan seluruh stakeholder telah berhasil dan sukses.
“Mengatur 1.000 orang yang ada di dalam ruangan [saja] tidak gampang, [apalagi] mengatur 200 juta orang [tentunya] sangat tidak gampang. Dan kita bisa melaksanakan itu dengan baik. Terlepas pasti ada kekurangan-kekurangan, pasti. Tapi ya secara umum maksud saya [berhasil], dan dunia memberikan apresiasi pada Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya, pada masa penghitungan suara yang tengah berjalan saat ini, Tito meminta agar Polri tidak lengah dalam menjaga keamanan. Quick count yang dilakukan oleh berbagai lembaga bisa menjadi referensi, tetapi yang utama adalah penghitungan secara manual yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penghitungan suara ini perlu dijaga, terutama di tingkat lokal. “Mempertahankan keamanan menjadi sangat-sangat penting,” tandasnya.
Baca juga: Mendagri Resmi Lantik Sekda SF Hariyanto sebagai Penjabat Gubernur Riau