Nasional

Dianggap Tidak Aman, Masker Buff dan Scuba Dilarang Digunakan di KRL

Channel9.id-Jakarta. PT KCI mengimbau kepada seluruh penumpang KRL untuk tidak menggunakan masker buff dan scuba atau kain tipis untuk menutupi mulut dan hidung.

“Untuk kesehatan bersama, sangat dianjurkan menggunakan masker yang efektivitasnya mencukupi dalam mengurangi droplet atau cairan. Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan,” kata Anne Purba, VP Corporate Communications, Senin (14/09).

Dilansir kumparan.com, bukan tanpa alasan kenapa scuba dan buff dilarang penggunaannya. Selain tidak efektif, alih-alih melindungi dan mencegah penularan, masker tersebut justru bisa membahayakan penggunanya.

Sebuah riset yang dilakukan para peneliti dari Duke University, Belanda, menjelaskan bahwa scuba dan buff merupakan masker paling buruk kinerjanya ketimbang masker lain. Itu dapat dari hasil studi eksperimental menggunakan perangkat laser sederhana.

Para peneliti mengamati seseorang yang memakai masker dan berbicara ke arah sinar laser yang disimpan di dalam perangkat berbentuk kotak.

Baca juga : Hari Pertama PSBB, Penumpang KRL Turun 19 Persen

Jumlah tetesan yang dikeluarkan saat berbicara direkam menggunakan kamera ponsel. Hasilnya, dari sekian jenis masker yang diuji, buff dan scuba adalah yang paling buruk.

“Pemahaman yang beredar di masyarakat selama ini bahwa memakai masker jenis apa pun lebih baik ketimbang tidak memakai masker sama sekali, tapi di sini hal itu tidak berlaku,” kata Martin Fischer, pemimpin dan spesialis pencitraan molekuler dari Duke University seperti dikutip Science Alert.

“Kami mengamati bahwa jumlah tetesan meningkat saat orang menggunakan buff. Kami yakin bahwa bahan yang digunakan telah memecah sejumlah droplet menjadi partikel yang lebih kecil. Hal itu membuat pengguna buff menjadi kontraproduktif karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa arus udara dan membahayakan orang di sekitar,”lanjutnya.

Dalam kondisi tertutup seperti di dalam KRL dengan udara yang lebih dingin, droplet bisa menjadi airborne dan bertahan di udara dalam waktu lama sehingga membuat penularan virus Covid-19 semakin tinggi.

Maka, tak mengherankan jika penggunaan buff atau scuba dilarang di KRL. Karena alih-alih mencegah penularan, itu justru bisa membahayakan orang lain dan penggunanya.

Saat ini pihak KCI sendiri mengakui belum ada larangan resmi penggunaan masker scuba dan buff di KRL. “Kita masih sosialisasi,” ucap Anne.

Akun media sosial PT KCI, seperti Instagram, melakukan sosialisasi menghindari penggunaan masker scuba dan buff. Dalam penjelasan PT KCI, masker scuba atau buff hanya 5% efektif mencegah risiko terpapar virus.

“Hindari pemakaian masker scuba atau buff yang hanya 5% efektif dalam mencegah risiko terpaparnya akan debu, virus, dan bakteri,” tulis Instagram @commuterline.

IG

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  46  =  47