Hot Topic Nasional

Dibuat Bingung Dengan Rekomendasi Kemenko Marves, Warga Desa Adat Ngadu Ke DPRD Bali

Channel9.id – Denpasar. Warga desa adat mendatangi  DPRDTingkat I  Bali.  Untuk menyatakan dukungan agar  Tersus LNG di Sidakarya, segera direalisasikan.

Para Perwakilan  desa adat tersebut  berasal  dari  lokasi yang berdekatan dengan rencana pembangunan Terminal Khusus (Tersus) LNG Sidakarya, yaitu Desa Adat Sidakarya, Sesetan dan Serangan .

Berjumlah sekitar 40 perwakilan desa adat ditemui langsung Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, fraksi PDIP dan Wakil Ketua I Nyoman Sugawa Korry yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bali.

Dalam pertemuan yang digelar di Gedung DPRD Bali Jalan Dr Kusuma Atmaja Denpasar, Perwakilan Desa Adat Sidakarya, I Ketut Sukma pada intinya menanyakan kenapa ada issue soal tidak adanya rekomendasi Menko Maritim dan Investasi atas pembangunan Tersus LNG Sidakarya.

“Terakhir Pemerintah Pusat sendiri yang menyebut perlu syarat harmonisasi. Harmonisasi sudah kami lakukan ada Gubernur, Walikota, Lingkungan Hidup dan kami masyarakat empat desa adat sudah setuju kenapa sekarang muncul rekomendasi yang berbeda. Kami bingung ditanya warga,” jelasnya di gedung DPRD Bali, 12/4/2023.

Pembangunan Tersus LNG Sidakarya sempat ditolak warga empat desa. Namun setelah ada penjelasan, sosialisasi dan terakhir harmonisasi warga empat desa adat di sekitar lokasi menerima dan mendukung.

Lantaran perencanaan Tersus LNG  memenuhi  syarat dan sesuai dengan keinginan warga, yakni  tidak  menganggu  lingkungan  hutan mangrove, tidak mengganggu tempat suci dan  secara keamanan tidak membahayakan. Apalagi tanah hasil pengerukan digunakan untuk penataan kawasan pantai di sekitar lokasi. Adanya Tersus LNG memungkinkan warga untuk bisa akses langsung ke pantai, karena akan dibangun jalan.

“Kami warga Sidakarya khususnya nelayan punya laut tapi tak bisa langsung ke pantai karena tertutup mangrove. Dengan penataan pantai akan dibuat akses jalan. Ini berguna buat ekonomi desa dan yang penting lagi, kami mudah dalam  mengadakan upacara agama, seperti upacara Melasti, larung ke laut,” ujar Sukma.

“Jadi pembangunan tersus LNG yang akan menata kawasan pantai itu harapan besar kami. Jangan sampai harapan kami ical (hilang). Kami datang ke sini minta pimpinan DPRD dan Pak Gubernur mendorong penyelesaian masalah ini,” kata Sukma dengan semangat.

Wakil Desa Adat Serangan I Wayan Loka menyebut, setelah ada penandatangan berita acara harmonisasi seharusnya masalah selesai dan pembangunan Tersus LNG dapat segera terwujud.

“Titiang di Serangan mendukung Tersus LNG dan dengan adanya otonomi daerah seharusnya masalah kemandirian energi yang menjadi kebutuhan warga Bali tidak bisa diintervensi,” ujar Loka.

Menanggapi dukungan warga terutama di empat desa adat terdampak, Ketua DPRD Bali I Nyoman  Adi Wiryatama menyebut akan segera bertemu Gubernur Bali Wayan Koster.

“Kita dukung Gubernur dan saya percaya Pemerintah Pusat pasti bijak dalam mengambil keputusan untuk rakyat, apalagi rakyat Bali sudah mendukung. Gubernur kan wakil pemerintah pusat, jadi segera kami minta Gubernur mencari benang kusutnya dimana. Jika tidak selesai kami akan bentuk Tim atau Pansus DPRD kami pertanyakan Menko Marves,” ujar politisi PDI Perjuangan  ini.

Ketua DPRD optimis pemerintah pusat akan mendengar harapan warga Bali akan energi bersih dari LNG. Apalagi, Bali selalu menyukseskan event internasional yang menjadi agenda pemerintah pusat seperti terakhir G-20.

“Apalagi DPRD juga mendukung kemandirian dan ketersediaan energi bersih dengan telah mengesahkan Peraturan Daerah tentang Energi Bersih di Bali yang bergantung pada dunia pariwisata”, pungkas  Nyomasn Adi Wiryatama  yang bergegas meninggalkan kantor DPRD hendak bertemu Gubernur Bali.

Baca Juga : Konversi Pembangkit dengan Gas, PLN Hemat Rp 4 Triliun

Baca Juga : Sampaikan Hasil Kajian Tersus LNG, Gubernur Bali Bersurat Kepada Kemenko Marves

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  57  =  67