Channel9.id – Jakarta. Buruknya kualitas udara Jakarta masih menjadi perhatian masyarakat. Dinas Kesehatan Jakarta himbau perilaku mencegah penyakit dan menyiapkan fasilitas Kesehatan.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyebutkan bahwa masyarakat harus berperilaku sehat. Ia juga menghimbau warga untuk gunakan masker ketika berada di luar ruangan.
“Untuk antisipasi sebaiknya menggunakan masker seandainya kita keluar dari ruangan tertutup menuju terbuka,” ucap Ngabila saat konferensi pers pada Jumat (11/8/2023).
Ngabila menjelaskan bahwa ada tiga faktor resiko yakni, diri sendiri, lingkungan, dan mikroorganisme. “Kita perlu mengelola faktor resiko lain diluar lingkungan polusi,” ujarnya
Terkait polusi udara, ia menyinggung kaitannya dengan penyakit pernafasan. “Dampak polusi udara biasanya lebih banyak ke penyakit kronis ataupun penyakit tidak menular,” ungkapnya. Sedangkan perubahan cuaca dapat mempengaruhi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
“Warga yang terkena batuk, pilek, bahkan pneumonia setiap bulan rata-rata 100.00 kasus dari 11 juta penduduk,” ucap Ngabila pada kesempatan yang sama.
Sebelumnya, data dinas Kesehatan DKI Jakarta, terdapat 638.291 kasus IPA. Sedangkan pada Januari terdapat 102.609, Februari 104.638, Maret 119.734, April 109.705, Mei 99.130, dan Juni 102.464 kasus.
Menurutnya pola kasus Ispa sama setiap tahunnya, mulai meningkat pada Oktober sampai November dan menurun pada Maret.
Polusi udara Jakarta sempat menjadi perhatian masyarakat. Pemda DKI Jakarta menyebut bahwa pihaknya telah melakukan cukup upaya mitigasi. “Dari evaluasi, kebijakan mitigasi pencemaran udara sudah cukup tapi banyak peluang untuk perbaikan,” tutur Dirjen PPKL KLH Sigit Reliantoro pada kesempatan yang sama.
Bac juga: Sektor Transportasi Menyumbang Polusi Jakarta Tertinggi
