Channel9.id-Jakarta. Banyak kisah viral yang diangkat ke film layar lebar. Kali ini, rumah produksi DLK Pictures meluncurkan film horor terbarunya berjudul ‘Utusan Iblis. Sebuah film yang terinspirasi dari sebuah kisah viral mengenai pembunuhan satu keluarga di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Peristiwa tersebut jadi latar belakang cerita yang menegangkan dan penuh misteri.
Film ini merupakan kolaborasi antara produser Diana Limbong dan sutradara Sunu Prastowo, dengan penggarapan yang menggabungkan unsur horor yang mencekam dan perdebatan psikologis.
Kisahnya berfokus pada karakter Cantika, yang diperankan Cindy Nirmala, seorang ibu yang terlibat dalam pembunuhan keluarga. Di sisi lain, Shareefa Daanish memerankan seorang ahli psikiater, sementara Dimas Aditya berperan sebagai detektif yang berusaha mengungkap misteri di balik pembantaian tersebut.
Diana Limbong menyampaikan bahwa Utusan Iblis hadir dengan pendekatan yang berbeda dari film horor pada umumnya.
“Film horor yang berbeda, film yang ingin saya tampilkan kali ini dari sisi lain tidak selalu tentang wujud setan. Saya ingin menampilkan yang berbeda, kebetulan ini kisah nyata peristiwa tetangga saya di Jakarta Selatan, melakukan pembantaian satu keluarga,” ungkapnya, dalam jumpa pers di XXI Metropole, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
Sementara itu, Shareefa Daanish mengungkapkan alasannya menerima tawaran untuk membintangi film ini. Ia merasa tertantang dengan karakter barunya sebagai seorang konsultan jiwa.
“Kalau dalam karakter pertama menjadi psikiater dan menjadi tantangan buat saya. Dan film ini menarik bukan banyak soal hantu tapi lebih memainkan terkait psikologi penonton,” ujar Shareefa.
Film ‘Utusan Iblis’ tidak hanya menawarkan elemen horor yang biasa, tetapi juga mengajak penonton untuk merenung dan mempertanyakan kondisi psikologis karakter-karakter yang terlibat dalam kejahatan tersebut. Film ini dijadwalkan tayang pada 2 Januari 2025.
Baca juga: Lyto Pictures Rilis Teaser Resmi Film Horor ‘Pengantin Iblis’
Kontributor: Akhmad Sekhu
