Dosen ITS Ciptakan Robot Hybrid Untuk Bantu Operasi Tulang
Techno

Dosen ITS Ciptakan Robot Hybrid Untuk Bantu Operasi Tulang

Channel9.id-Surabaya. Dr Latifah Nurahmi, salah satu dari Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), berhasil membuat inovasi robot hybrid yang dapat difungsikan dalam bidang kesehatan khususnya untuk membantu dokter melakukan operasi tulang.

“Robot sebagai alat bantu operasi sebenarnya sudah ada sejak tahun 90-an. Robot ini biasa disebut dengan robot paralel. Robot paralel adalah robot yang mampu menangani beberapa instruksi dalam waktu bersamaan. Tapi ternyata robot paralel ini masih punya beberapa kekurangan dalam penggunaannya di bidang medis,” kata Latifa di Surabaya, Jumat (5/2/21).

Kekurangan robot paralel ada pada keterbatasan ruang gerak, dan penggunaannya. Biasanya hanya sekali pakai. Hal tersebut membuat robot harus dibongkar usai melakukan operasi. Kemudian dipasang kembali saat akan melakukan operasi. Dengan begitu, akan lebih merepotkan dokter saat akan dan usai menggunakannya.

Baca juga : Mencari Korban Bencana, Mahasiswa ITS Ciptakan I-BOT

Guna mengatasi keterbatasan robot paralel, Latifah pun mengembangkannya dengan robot hybrid. Yakni gabungan dari dua robot paralel. Robot ini memiliki kelebihan pada ruang geraknya yang lebih luas dibanding dengan robot paralel.

“Pada proses pembuatannya robot ini dilakukan pencetakan tiga dimensi terlebih dahulu. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengembangan menjadi sebuah prototype yang dilengkapi dengan piranti-piranti elektronis. Dari segi desain robot hybrid lebih kompleks dibanding dengan robot paralel,” jelasnya.

Pada pengembangan robot hybrid, ia bekerja sama dengan Jurusan Teknik Mesin dari National Central University (NCU), Taiwan. Sebab, selain memiliki hubungan baik, NCU juga mengembangkan robot dengan struktur yang sama.

Saat melakukan operasi dengan robot hybrid, dokter dapat menggunakannya dalam membantu proses pembedahan yang membutuhkan akurasi tinggi. Robot ini juga bisa mengurangi kontak langsung dari dokter dengan pasien.

Robot hybrid ini, tidak bermaksud untuk menggantikan peran dokter dalam melakukan operasi. Akan tetapi membantu dan tingkat akurasi tinggi dalam proses operasi yang memerlukan bantuan robot.

Melalui inovasi berjudul Robot Operasi Reduksi Fraktur sebagai Teknik Bedah Invasif Minimal, Latifah menyabet penghargaan pada ajang L’Oreal-UNESCO for Women in Science 2020, akhir November lalu. Di mana kegiatan tersebut mendukung keterlibatan wanita di bidang sains dan teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  1  =