Munarman Disebut Hadiri Pembaiatan Teroris ISIS, Polri: Tunggu Laporan Densus 88
Hot Topic

Munarman Disebut Hadiri Pembaiatan Teroris ISIS, Polri: Tunggu Laporan Densus 88

Channel9.id – Jakarta. Eks Sekretaris Umum FPI Munarman dilaporkan pernah menghadiri baiat seorang teroris ISIS yang dilaksanakan di Markas FPI di Jalan Sungai Limboto, Makassar pada 2015 silam.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan, Densus 88 Antiteror Polri tengah mendalami informasi tersebut.

“Masih menunggu kerja dari Densus 88, namun siapa saja yang terlibat dalam tindak pidana pasti akan dimintakan pertanggungjawaban hukumnya,” kata Rusdi, Jumat 5 Februari 2021.

Diketahui sebelumnya, Ahmad Aulia, 30, salah satu terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang juga simpatisan FPI menyampaikan bahwa Munarman hadir saat baiat dirinya.

“Saya berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu. Ustad Fauzan, Ustad Basri yang memimpin baiat pada saat itu,” kata dia, melalui video pendek, Kamis (4/2).

“Saya berbaiat kepada Daulatul Islam, yang memimpin Daulatul Islam Abu Bakar Al Baghdadi. Saat deklarasi FPI mendukung Daulatul Islam pada Januari 2015 saya berbaiat pada saat itu bersama dengan 100 orang simpatisan dan Laskar FPI,” sambung Ahmad.

Sebelumnya, Ahmad, ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror Polri pada 6 Januari 2021. Dia ditahan di Polda Sulawesi Selatan akibat mengikuti baiat massal kepada ISIS pada 2015 silam.

Setelah baiat tersebut, Ahmad mengaku beberapa kali mengikuti proses taklim atau pengajian. Kegiatan ini juga dihadiri oleh simpatisan FPI lainnya yang telah berbaiat kepada ISIS.

“Dan setelah baiat saya pernah mengikuti taklim rutin FPI di Jalan Sungai Limboto sebanyak 3 kali yang mengisi acara pada saat itu, atau taklim yaitu ustad Agus dan Abdurahman selaku pemimpin Panglima FPI Kota Makassar,” pungkas Ahmad.

Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Polri telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, membawa 26 tersangka kasus terorisme. Pesawat yang ditumpangi mereka mendarat pukul 13.57 WIB. Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, 26 teroris ini berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan 19 orang, mereka terindikasi sebagai anggota FPI dan 7 lainnya dari Gorontalo. Seluruhnya adalah kelompok JAD.

“Mereka mempersiapkan diri melakukan latihan fisik, beladiri kemudian juga memanah, melempar pisau, dan menembak dengan senapan angin,” kata Rusdi di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (4/2).

Rusdi menuturkan, kelompok Gorontalo ini juga memiliki kemampuan merakit bom. Mereka telah merencanakan penyerangan ke Mako Polri, rumah dinas Polri dan rumah pejabat di Gorontalo.

“Juga berencana melajukan aksi perampokan pada beberapa toko di sekitar Gorontalo,” imbuhnya.

Sementara itu, kelompok Makassar juga sudah merencanakan berbagai aksi teror untuk mengganggu keamanan negara. Mereka memiliki mental untuk melakukan bom bunuh diri.

“Salah satu orang yang terlibat di kelompok ini adalah Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani pelaku pemboman gereja katedral di Zulu Filipina di 2019. Salah satu anaknya itu sekarang tertangkap,” pungkasnya.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  34  =  42