Channel9.id-Jakarta. Baru beberapa hari setelah didakwa oleh ICC telah melakukan kejahatan perang, Vladimir Putin sambut kedatangan teman baiknya Xi Jinping dengan jamuan makan malam, Selasa (21/3).
Kunjungan ini mendapat cibiran dari pihak Barat, Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa Tiongkok telah “mendukung” Rusia. Xi sendiri mengaku bahwa ia kini sedang berusaha memproyeksikan Tiongkok sebagai pihak netral dan kunjungannya ini adalah untuk menyampaikan pesan dunia kepada Putin.
Saat bertemu, Xi dan Putin saling berjabat tangan penuh senyum, dan kantor berita negara Rusia melaporkan bahwa keduanya sempat mengadakan pembicaraan informal selama 4,5 jam dan dikabarkan akan mengadakan pembicaraan formal pada Selasa ini.
Pada komentarnya yang disiarkan di televisi nasional, Putin mengatakan kalau ia memandang proposal Xi dalam mengakhiri konflik di Ukraina dengan rasa penuh hormat. Sementara itu, Xi melontarkan beberapa pujian kepada Putin dan memprediksi kalau Putin akan kembali memimpin Rusia pada pemilu tahun depan nanti.
Dalam beberapa bulan ini, Rusia memang sudah meramaikan berita soal kunjungan Xi ke Moskow. Namun, semacam takdir berkata lain, ICC melayangkan tuduhan bahwa Putin telah melakukan kejahatan perang karena telah mendeportasi anak-anak dari Ukraina. Hal ini tentu memberi beban kepada Tiongkok.
Atas tuduhan yang dilayangkan oleh ICC kepada Putin, Rusia menegaskan bahwa langkah yang mereka ambil semerta-merta adalah melindungi anak-anak yatim tersebut.
Cibiran kunjungan Xi ke Rusia pun tentu dating dari Amerika Serikat, sebagai salah satu partner penting Tiongkok juga.
“Fakta bahwa Presiden Xi berkunjung ke Rusia beberapa hari setelah ICC mengeluarkan surat perintah untuk menangkap Presiden Putin menunjukkan bahwa Tiongkok merasa tidak bertanggung jawab untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas kekejaman yang dilakukan di Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Walaupun begitu, dikutip dari Reuters, analisis kebijakan asing menyebutkan Tiongkok kemungkinan besar tetap tak akan memberikan bantuan militer walau Putin memang berharap banyak dari dukungan temannya itu.
(RAG)