Channel9.id-Jakarta. Empat orang dilaporkan meninggal dan ribuan lainnya terlantar setelah angin topan Gabrielle menyebabkan sebagian besar daerah utara Selandia Baru direndam banjir dan tanah longsor, Rabu (15/2).
Baca juga: Selandia Baru Diobrak-Abrik Topan Gabrielle, Umumkan Situasi Darurat Nasional
Angin topan Gabrielle, yang mulai masuk ke Selandia Baru pada hari Minggu lalu bergerak ke arah pantai timur North Island. Badai tersebut telah menyebabkan listrik padam, peternakan hancur, jembatan roboh, dan menenggelamkan rumah-rumah di North Island.
Laporan cuaca mengabarkan bahwa badai tersebut mulai melemah pada hari ini.
“Beruntungnya kita sudah melalui masa-masa sulit selama badai ini berlangsung, tapi memang kita belum sepenuhnya aman,” ujar Menteri Manajemen Darurat Kieran McAnulty dalam press konferensi yang ditayangkan di televisi.
Seperti dikutip dari Aljazeera, pihak kepolisian Selandia Baru mengungkapkan ada empat korban jiwa yang salah satunya adalah petugas pemadam kebakaran yang tertimpa tanah longsor. Jenazah seorang anak kecil juga ditemukan di Eksdale setelah dikabarkan ia terbawa arus banjir.
Para warga yang tinggal di daerah terdampak parah diminta untuk menghemat air dan makanan.
Sekitar satu per tiga populasi Selandia baru tinggal di North Island. Pemerintah mengestimasi lebih dari 10,000 orang terlantar karena bencana alam ini.
Di Teluk Hawke dan Napier, McAnulty mengatakan tim penyelamat telah menyelamatkan 300 orang pada hari Selasa lalu, termasuk 60 lainnya yang terdampar di atap rumahnya.
Sungai-sungai di Teluk Hawke masih dianggap berbahaya karena curah hujan yang masih tinggi dan pemerintah daerah memerintahkan warga untuk terus melakukan evakuasi. Selain itu, sekitar 225,000 rumah dilaporkan mengalami padam listrik.