Channel9.id-Filipina. Filipina dikabarkan mendukung kerja sama antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia, perspektif yang kontras dari beberapa negara tetangganya, Selasa (21/9/2021). Filipina berharap kesepakatan tersebut dapat mempertahankan keseimbangan di daerah Indo-Pasifik.
Disebut dengan AUKUS, aliansi itu akan memberikan bantuan teknologi untuk Australia dapat membuat kapal selam bertenaga nuklir buatannya sebagai langkah untuk menahan pengaruh Cina yang semakin besar di Indo-Pasifik.
“Peningkatan kemampuan mitra kami dalam menunjukkan kekuatannya lebih condong dapat mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan di daerah Indo-Pasifik daripada mengacaukannya,” ujar Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin pada pernyataannya di hari Selasa.
Pernyataan Locsin itu berbeda dari negara tetangganya, Indonesia dan Malaysia, yang mana mereka bersikap awas dengan adanya kapal selam berkekuatan nuklir ditengah-tengah berkembangnya perebutan kekuasaan daerah Asia Tenggara
Locsin menyebutkan kalau tanpa adanya senjata nuklir secara fisik, langkah AUKUS tidaklah melanggar perjanjian 1955 yang menyatakan kalau tidak diperbolehkannya ada senjata nuklir di Asia Tenggara.
Daerah Laut Cina Selatan saat ini terus menjadi daerah panas dengan Amerika Serikat dan sekutunya terus melakukan kegiatan “kebebasan bernavigasi” di daerah tersebut yang mana tentunya membuat geram Cina.
Cina menganggap kalau Laut Cina Selatan itu merupakan daerah perairannya, klaim yang memicu perseteruan dengan negara-negara di sekitarnya, seperti Filipina dan Vietnam yang pernah menuduh Cina telah mengganggu para nelayannya.
Sempat ada upaya untuk pendekatan kembali namun kandas dengan Filipina yang marah dengan Cina yang sudah mengirimkan sekitar 200 kapal milisinya ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina.
“Jarak yang dekat membuat respons menjadi semakin cepat, maka dari itu meningkatkan kemampuan rekan dekat ASEAN dan militer sekutu untuk merespon ancaman di daerah Indo-Pasifik atau menentang status quo merupakan langkah yang tepat,” tambah Locsin tanpa menjelaskan apa maksud dari ancaman tersebut.
(RAG)