Lifestyle & Sport

Film ‘Catatan Harian Menantu Sinting’, Problem Pasangan Baru Tinggal bersama Mertua

Channel9.id-Jakarta. Intercine Films dengan produksi filmnya yang berjudul ‘Catatan Harian Menantu Sinting’. Sebuah film yang diangkat berdasarkan novel karya Rosi L. Simamora tentang problem rumah tangga yang direcok mamak mertuanya.

Sunil Soraya selaku produser dan juga sutradara film Catatan Harian Menantu Sinting sangat serius dalam menggarap film ini. “Butuh waktu lebih dari 5 tahun untuk merampungkan cerita ini karena tidak mudah menterjemahkan cerita novel yang diangkat ke dalam suatu visual film dimana setiap inci suatu adegan sangat diperhitungkan, “ kata Sunil Soraya dalam keterangan resminya, Sabtu (13/7/2024).

Bagi Sunil, membuat sebuah film harus melihat dari seluruh aspek dan dari hati sehingga menghasilkan sebuah maha karya. “Seperti sebelumnya film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’ dan terbukti diterima oleh masyarakat yang ditandai dengan meraih jutaan penonton, “ ungkapnya bangga.

Catatan Harian Menantu Sinting merupakan cerita yang sangat dekat dalam kehidupan kita terutama di masyarakat Batak. Kejelian Sunil Soraya melihat cerita ini membuat semangat menggebu-gebu untuk mengangkatnya ke layar lebar. Dari mulai membedah skenario, pemilihan pemain sampai sutradara pun dilakukan sendiri karena beliau tidak ingin melewatkan setiap jengkal dari proses film ini.

Film Catatan Harian Menantu Sinting menceritakan tentang problematika pasangan baru yang tinggal bersama mertua. Hampir semua pasangan mengalami hal yang sama, dimana penyesuaian antara menantu dan mertua, sehingga menemukan titik kesamaan. Cerita yang sangat dekat dengan masyarakat, membuat Sunil Soraya begitu mementingkan inti dan alur cerita.

Dalam masa pre-production Ariel Tatum dan Raditya Dika melakukan kegiatan reading lebih dari 5 bulan, ini merupakan keseriusan mereka dalam pendalaman materi untuk menjiwai karakter dan membangun chemistry diantara mereka berdua.

Sunil Soraya terjun langsung dalam proses pendalaman karakter ini, dari mulai hal yang terkecil seperti Raditya Dika harus mengubah gaya berjalan menjadi karakter Sahat yang di perankannya, sedangkan Ariel Tatum harus mendalami peran nya dari mulai gaya tubuh, ekspresi menanggapi masalah, reaksi spontan, dan kesabarannya menjadi karakter Minar didalam film Catatan Harian Menantu Sinting.

Film ini dibalut dengan apik melalui soundtrack dari Batas Senja yang berjudul “Terima Kasih” dan “Mungkin Belum Sekarang”, membuat film ini lebih berwarna dan begitu menarik untuk dinikmati. Dalam pembuatan lagu ini, mereka selalu berkomunikasi agar menghasilkan lirik dan melodi yang tepat untuk film ini.

Film ‘Catatan Harian Menantu Sinting’ berkisah tentang Minar. Ini cerita cintanya dengan Sahat, sosok lelaki menikahinya, dan Mamak Mertua. Ditambah latar belakang keluarga besar Batak yang penuh drama. Seru. Ngeselin. Gemesin. Bikin pengen nyakar aspal.

Minar dan Mama Mertua punya kepercayaan berbeda tentang cinta.

Buat Minar, cinta adalah quality time dan komunikasi. Sedangkan buat Mamak Mertua, cinta adalah kehadiran anak laki-laki di tengah pernikahan sebagai penerus marga.

Karena itu, sejak awal pernikahan, Mamak Mertua tidak pernah bosan menagih Minar untuk memberikan seorang cucu laki-laki.

Dan karena belum punya cukup uang, terpaksa Minar dan Sahat tinggal di rumah Mamak Mertua dan dihadiahi ranjang peninggalan Opungnya Sahat.

Ranjang itu disebut ‘Ranjang Keramat’ oleh Mamak Mertua, karena satu minggu tidur di ranjang itu dia langsung hamil Monang, anak pertamanya.

Minar punya sebuah agenda. Minar mau mengajak Sahat keluar dari rumah Mamak Mertua. Minar mau memiliki rumah sendiri, tanpa campur tangan Mamak Mertua.

Tapi, apa mungkin Mamak Mertua mengijinkan Minar dan Sahat keluar dari rumahnya sebelum kami memberikan Mamak Mertua seorang cucu laki-laki?

Jika penasaran catat tanggal penayangan Film ‘Catatan Harian Menantu Sinting’ yang akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 18 Juli 2024 mendatang.

Baca juga: Totalitas Ariel Tatum Bintangi Film ‘Catatan Harian Menantu Sinting’

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  3  =  5