Hot Topic

FPI Dibubarkan, KH Halim Machfudz Minta Pemerintah Lebih Merangkul Kelompok Islam Moderat

Channel9.id-Jakarta. KH Halim Machfudz meminta pemerintah untuk lebih merangkul organisasi keagamaan yang moderat dan loyal mendukung persatuan-kesatuan bangsa, setelah kebijakan pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Sebab, kata dia, hal itu belum menyelesaikan masalah lantaran tidak lama setelah pembubaran Front Pembela Islam muncul Front Persatuan Islam.

“Negara sudah benar melarang FPI. Tapi negara harus waspada karena (Pembubaran FPI-red) tidak akan menyelesaikan masalah. Ini berlangsung terus. Yang harus dilakukan negara adalah merangkul kelompok-kelompok yang paham agama, beragama dengan benar dan bekerja sama membangun masyarakat dengan penuh toleransi, tepo seliro dan saling menghargai satu sama lain,” ujarnya, Ahad (3/1).

Baca juga : PWNU Jatim Dukung Langkah Pemerintah Bubarkan FPI

Menurutnya, pembubaran FPI tidak akan menghilangkan kelompok-kelompok intoleran di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan kemunculan Front Persatuan Islam pasca pembubaran Front Pembela Islam.

“Ini tidak akan berhenti di sini. Mereka akan berganti nama, logo dengan cara-cara yang sama untuk kepentingan mereka sendiri. Ini belum berakhir, ini satu titik perjalanan waktu,” imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Seblak, Jombang, Jawa Timur itu.

Kyai Halim pun mengungkapkan, kelompok intoleran di Indonesia sebenarnya adalah kelompok kecil namun bersuara paling keras. Meskipun begitu, kelompok bersuara vokal tersebut bukan berarti benar. Sebab, kelompok tersebut justru merupakan kelompok-kelompok penunggang agama untuk kepentingan politik.

“Kalau membela Islam tapi dengan melanggar perintah Allah, seperti bicara keras, mencaci maki itu tidak sama sekali bukan membela Islam. Itu bukan kepentingan agama. Ini bukan masalah agama tapi masalah politik. Masalah kepentingan sekelompok orang yang menggunakan agama untuk mencapai kepentingan mereka. Nah, itu untuk ukuran manusia tidak ada ujungnya,” pungkasnya.

Tokoh NU tersebut menilai bahwa membela Islam tidak harus teriak-teriak di jalan. “Membela Islam yang paling tepat adalah melaksanakan amaliah sesuai perintah Islam. Toleransi dan mengamalkan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah. Itu baru membela Islam,” pungkasnya.

 

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +    =  7