Politik

Gatot Tak Datang ke Istana, Golkar: Tidak Menunjukkan Sikap Negarawan

Channel9.id-Jakarta. Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menilai sikap mantan Panglina TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bukanlah sikap seorang negarawan lantaran tidak datang saat pemberian Bintang Mahaputra.

Menurut Ace, Presiden Jokowi memberi Bintang Mahaputera ke Gatot dikarenakan lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1982 itu menjadi salah satu benteng pertahanan RI, saat dia mengemban jabatan Panglima TNI periode 2015-2017.

“Sangat disayangkan beliau tidak hadir. Tidak menunjukkan sikap negarawan,” kata Ace kepada wartawan, Rabu (11/11).

Baca juga: Gatot Batal Datang, Mahfud MD: Bintang Mahaputera Akan Dikirim

Seharusnya, lanjut Ace, Gatot bisa membedakan mana urusan politik, mana urusan kenegaraan. Begitu penegasan kritik Ace, sambil menekankan Bintang Mahaputera merupakan penghargaan dari negara.

“Seharusnya beliau dapat membedakan mana politik, mana urusan kenegaraan. Apa yang dilakukan negara dengan memberikan penghargaan kepada Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo justru sebagai penghargaan kepada beliau yang menjabat Panglima TNI,” tegas Ace.

Senada,  kritik Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Abdul Kadir Karding. Namun memang Karding tak menepis bahwa Gatot tetap punya hak untuk tidak hadir.

“Bahwa beliau tidak datang itu hak beliau dan menurut saya, apa ya, melihat beliau tidak, apa ya istilahnya, mungkin tidak bisa disebut sebagai negarawan,” kata Karding kepada wartawan, Rabu (11/11).

Gatot seharusnya bisa memberitahukan kalau memang tak bersedia menerima penghargaan. Karding menilai konfirmasi tersebut seharusnya disampaikan lebih dulu.

“Kalau menolak pemberian negara itu harusnya ya, sejak diumumkan, disampaikan saja, ‘Saya tidak bisa bersedia menerima ini’. Jadi jangan pas di ujung dijadikan momentum politik. Itu yang menurut saya nggak tepat,” ucap Karding.

Menurut Karding, sikap pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu tak menghadiri acara pemberian Bintang Mahaputera mengandung unsur politis. Karding mengendus adanya dorongan pendukung Gatot agar penghargaan itu tak diterima.

“Saya tidak tahu kalkulasi politik, karena ini pasti dilatarbelakangi politis. Tapi saya tidak tahu menjadi dasarnya beliau menolak penghargaan itu. Yang saya tahu pendukungnya memang mendorong agar tidak diterima, khawatir tidak bisa lagi kritis, padahal tidak ada hubungannya,” sebut Karding.

Diberitakan sebelumnya, Gatot mengirimkan sepucuk surat yang tertuju ke Presiden Jokowi, yang berisi alasan tak menghadiri acara pemberian penghargaan. Isi surat Gatot lalu diungkapkan Menko Polhukam Mahfud Md.

“Beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan, pertama, karena ini suasana COVID-19. Karena suasana COVID-19 disepakati pada bulan Agustus dulu dipecah dua, separuh bulan Agustus, separuh sekarang, sehingga suasana COVID-19 terpenuhi standarnya,” kata Mahfud, dalam wawancara yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (11/11/2020).

Pada dasarnya, yang menurut Mahfud, Gatot menerima penghargaan Bintang Mahaputera yang diberikan negara melalui Jokowi. Begitu isi surat mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu, seperti disampaikan Mahfud.

“Tapi dalam suratnya Pak Gatot Nurmantyo itu menyatakan menerima pemberian bintang jasa ini tetapi beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan, pertama karena ini suasana COVID,” ungkap Mahfud.

Mahfud pun memastikan Bintang Mahaputera akan dikirim langsung ke Gatot. Presiden Jokowi telah menugaskan pejabat berwenang untuk mengirim.

“Dari sekian yang dianugerahi Bintang Mahaputera ada yang tidak hadir Bapak Gatot Nurmantyo, tapi dalam suratnya Pak Gatot Nurmantyo menyatakan menerima, menerima pemberian bintang jasa ini, tetapi beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan,” terang Mahfud.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =