Channel9.id-Balikpapan. Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi harapan baru arah pembangunan Indonesia dan asa terbilang bagi warga Kalimantan Timur.
Rudi sopir rental mobil kami menjemput dari Bandara Sepinggan Balikpapan. Santai, kami tanyakan apakah keadaan sudah normal setelah pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah sudah normal Pak. Waktu Covid semua, berhenti Pak. Saya dari driver jadi jualan kue pentol keliling Pak. Dari pada nganggur Pak tak ada sewaan mobil saat itu,” katanya.
Baca juga: IKN Perkuat Persatuan Bangsa dan Memastikan Keberadaan Indonesia
Rudi asli Banyuwangi, Jawa Timur merantau sejak pertengahan tahun 2000 ke Kaltim. Awalnya kerja serabutan, kemudian menjadi sopir mobil rental.
Dari bicara soal kehidupan, mulailah Rudi bercerita soal keluarga. Menikah dengan warga Banjar dan tinggal di Semboja, tak jauh dari kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Iseng saya tanyakan, sudah sampai mana pembangunan IKN? Infonya barak pekerja untuk 16 ribu pegawai sudah jadi Pak. “Alhamdulillah ada berkah IKN Pak,” katanya.
Apa itu? Tanah saya puluhan tahun ditawarkan 20 juta tak ada yang melirik. Rudi bercerita, sejak menikah di 2009 ia membeli tanah seluas hampir 2.000 meter persegi.
Karena kebutuhan hidup tanah di pinggir jalan besar ia tawarkan untuk dijual. Belum rezeki tak seorang pun datang menawar, padahal jual murah saja sesuai harga saat beli 20 jutaan saja.
Setelah ada IKN, Rudi pun memutar otak tanahnya ia kapling-kapling agar bisa dijual perkapling masing sekitar 200 meteran. Rezeki datang bersamaan dengan rencana pemerintah pusat membangun Ibu Kota Nusantara di Sepaku, Panajam Paser Utara. Jaraknya sekitar 60 kilo meter dari tempat tinggal Rudi di Semboja.
“Harga tanah saya naik berlipat-lipat Pak, sudah terjual satu kapling Rp 150 juta, dan banyak yang datang lain menawar Pak. Padahal dulu jual rugi pun tak laku-laku,” katanya bersemangat.
Cerita Rudi adalah sekelumit harapan akan masa depan pembangunan IKN. Gagasan Presiden Joko Widodo, memeratakan pembangunan agar tidak hanya di Pulau Jawas, kini sudah menggeliat di masyarakat bawah.
Deputi Pengendalian Pembangunan IKN Thomas Umbu Panti Tena Bolodadi, di hadapan peserta Rakornas Kesbang Pol Provinsi dan Kabupaten Kota se-Indonesia di Hotel Novotel Balikpapan menyebut optimis pembangunan IKN.
Dari staging, tahap awal di tahun 2022 sekarang sudah di tahun 12 persen. Kami sedang mengejar target 17 Agustus 2024, apel perdana IKN dengan target awal ASN yang berpindah sebanyak 12.000 orang.
“Hari ini kami sudah kami selesaikan pembangunan hunian pekerja. Ini lompatan peradaban bagaima kami ingin memperlakukan pekerja secara manusiawi, kalau dulu bicara proyek pembangunan pekerjanya tidur di tenda-tenda, inilah lompatan peradaban yang disebut Presiden sebagai Indonesian experience,” katanya.
Thomas menyebut, setelah selesai hunian akan segera turun 16.000 pekerja. Ini akan menghidupkan daerah mitra Penajam Paser Utara, Kutai Timur dan Kutai Kertanegara. Baru saja kami bermitra dengan Sulawesi Tenggara yang akan menjadi pemasok batu untuk pembangunan IKN. Bagaimana daerah lain bisa melihat peluang IKN silahkan,” kata Thomas penuh semangat.
Geliat pembangunan IKN yang digadang-gadang menjadi smart city dengan konsep kota hutan untuk keberlangsungan eko sistem lingkungan hidup. Kini menggeliat lebih cepat.
“Tadi pagi saya naik speedboat dari Balikpapan ke Penajam via laut. Dari laut nampak lebih terasa betapa lalu lintas menuju IKN sangat padat. Bayangkan jika tahap lanjutan sudah dimulai, mungkin ada kemacetan di laut karena sibuknya transportasi laut membawa jutaan material dan logistik di perairan menuju IKN,” ujar Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar. IKN kini menjadi harapan baru, ada asa terbilang di sini.