Channel9.id – Jakarta. BNPB melaporkan sebanyak empat warga meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang mengguncang Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid menjelaskan empat korban tersebut ditemukan di bawah puing bangunan kafetaria yang roboh diguncang gempa.
Berdasarkan penuturan Asep, kafetaria tersebut berada di atas perairan di kawasan Kota Jayapura. Sehingga, lanjutnya, proses evakuasi dilakukan oleh tim ahli untuk menyelam.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Papua, Pengungsi Capai Ribuan Jiwa
“Kafe ada yang roboh dan di situ ada empat meninggal. (Para korban) Ada di kafe, guncangan lalu roboh. Roboh lalu (para korban) tertindih. Langsung jatuhnya ke laut bangunannya. Bangunannya ada di pinggir talud ,” ujar Asep dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Asep menuturkan, saat gempa kuat yang berlangsung selama 2 sampai 3 detik itu terjadi, masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.
Saat menyampaikan laporan kepada Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, Asep merasakan terjadi gempa susulan.
“Gempa bumi tadi dirasakan kuat selama 2-3 detik. Ini sekarang terasa guncangan gempa bumi sedang berjalan,” ucap Asep.
Akibat gempa tersebut, Asep melaporkan bahwa beberapa rumah, fasilitas umum, dan fasilitas kesehatan mengalami kerusakan. Beberapa pasien RSUD Kota Jayapura turut diungsikan ke halaman gedung untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Keluar-keluar betul. Semuanya (pasien) di luar,” ungkap Asep.
Asep mengatakan, BPBD Kota Jayapura bersama lintas instansi terkait saat ini masih melakukan pendataan terkait kerusakan maupun korban jiwa. Tim gabungan juga mendirikan tenda posko dan tenda darurat untuk evakuasi sementara.
“Kami di tim TRC sebagian memantau di lokasi. Kami di sini ada bangun posko untuk kita buat laporan. Selebihnya tim BPBD Provinsi Jayapura juga bantu tenda di RSUD,” pungkas Asep.
Berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 13.28 WIB atau 15.28 WIT itu berpusat di 2.60 LS dan 140.66 BT di kedalaman 10 kilometer.
Apabila ditarik garis lurus, gempa itu termasuk dalam kategori dangkal karena hanya berjarak kurang lebih 1 kilometer Barat Daya dari Jayapura, dan 6 kilometer Tenggara dari Kota Jayapura.
Merujuk pada data BMKG, wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya sudah diguncang gempa hingga sebanyak 1.055 kali sejak 2 Januari 2023, dan ada 120 kejadian yang dirasakan oleh masyarakat.
Sebelumnya, Laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB juga menerima laporan kejadian gempa bumi berkekuatan 4.7 SR pada Rabu (8/2/2023) pukul 20.35 WIB atau 22.35 WIT.
Menurut data terkini, gempa bumi itu telah menyebabkan plafon Masjid Nurul Amin Dok V jatuh dan beberapa bangunan rusak.
Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempa, BNPB mengajak masyarakat agar tidak panik namun tetap siap siaga dan waspada terhadap potensi gempa susulan.
Peringatan dini gempabumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah, seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan untuk menjadi alarm atau sinyal apabila terjadi gempabumi.
BNPB juga mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan jalur evakuasi keluar rumah tidak terhalang oleh benda berukuran besar, seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.
Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, BNPB mengimbau untuk memperhatikan apabila terjadi gempa yang berlangsung lebih dari 30 detik. Jika itu terjadi, diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadinya tsunami.
HT