Techno

Google Cloud Diklaim Percepat Tranfromasi Digital

Channel9.id-Jakarta. Per 24 Juni 2020, pusat data Google Cloud resmi beroperasi di Jakarta.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate pada Rabu (24/6) lalu, hadirnya pusat data tersebut akan mendorong pengembangan teknologi berbasis digital di Indonesia.

Lebih lanjut, Johnny pun mengatakan bahwa peluncuran Google Cloud ialah salah satu sinergi, di mana sektor swasta mendukung kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan teknologi masa kini.

Senada, CEO Google Sundar Pichai mengatakan pengusaha Indonesia bisa menggunakan Google Cloud untuk mempercepat transformasi digital.

“Dengan lebih dari 150 juta pengguna internet, Kalian memiliki ekonomi digital yang berkembang paling cepat di wilayah ini, dan terus tumbuh di atas 40 persen setiap tahunnya,” ujar Pichai.

Pichai mengatakan perusahaan mana pun bisa memanfaatkan Google Cloud. “Apa pun ukuran perusahaan Anda atau perusahaan rintisan di industri seperti jasa keuangan, perawatan kesehatan, manufaktur, logistik, atau retail, dan e-commerce, Google Cloud hadir di sini untuk mendukung transformasi digital Anda,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) Alex Budiyanto khawatir kehadiran Google Cloud di Indonesia akan membuat persaingan pasar komputasi awan (cloud) akan semakin sengit.

“Kompetisi akan semakin sengit, tinggal bagaimana sekarang pemerintah berpihak, apakah akan berpihak kepada provider asing dengan memberikan tax holiday yang dinikmati oleh para pemain asing di mana para pemain lokal sama sekali tidak mendapatkan insentif semacam ini,” tutur Alex, Kamis (26/6).

Alex justru berharap pemerintah bisa lebih melindungi para pemain lokal, dengan mendorong para pemain lokal bersaing dengan Google Cloud dan penyedia cloud asing lainnya.

“Pemerintah perlu memikirkan bagaimana (agar) same level playing field (tercipta kesempatan yang sama) ini bisa tercipta sehingga persaingan yang ada bisa tetap sehat,” ujar Alex.

Demi menciptakan kesempatan yang sama dalam bersaing, kata Alex, raksasa teknologi mesti diberi beban lebih agar perkembangannya sama dengan pemain lokal. “Apabila kita disuruh bertarung bebas dengan mereka ya, jelas akan tidak seimbang,” imbuhnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  3  =