Channel9.id-Jakarta. Pandemi Covid-19 membuat perilaku konsumen berubah. Kebanyakan dari mereka kini lebih menomorsatukan keamanan produk dan jasa daripada harga.
Menurut Program Director Indonesia Brand Forum Yuswohady, perubahan tersebut mengubah cara pebisnis memasarkan produknya. Hal itu demi mendapat dan mempertahankan kepercayaan konsumen.
Harga Bukan Lagi Jadi Pertimbangan
“Langkah pertama yang harus dilakukan (pengusaha) adalah meyakinkan konsumen keamanan, kebersihan, dan higienis terjamin. Kalau sekarang kampanye pakai promosi harga itu blunder (keliru),” jelas Yuswohady, di konverensi virtual, Kamis (25/6).
Kesehatan, lanjut dia, menjadi pertimbangan utama konsumen. Sebab calon konsumen menjadi lebih berhati-hati dan hanya memilih penyedia barang dan jasa yang mampu meyakinkan keterjaminan keselamatan mereka.
“Trust (kepercayaan) akan jadi sangat penting. Kalau dikatakan kualitas, arti kualitas sudah bergeser tidak lagi hanya kualitas produk tapi kualitas terkait higienitas tempat dan pengolahannya,” sambungnya.
Konsumen Fokus Pada Kebutuhan Dasar
Perubahan lainnya yaitu berubahnya piramida kebutuhan masyarakat. Kini konsumen cenderung fokus dalam kebutuhan mendasar–seperti pangan dan kebutuhan kesehatan, lantaran adanya ancaman resesi.
Dalam memenuhi kebutuhan sekunder pun, jelas Yuswohady, terdapat perubahan yang mengekor.
“Orang fokus ke kebutuhan yang mendasar, contoh untuk kosmetik yang laku sekarang kosmetik alis dan kosmetik mata. Lipstik lagi engga laku. Kebutuhan sandang, pangan, papan, dan kesehatan yang penting,” sambung dia.
(LH)