Channel9.id-Jakarta. Google rupanya mempersulit pengguna smartphone untuk merahasiakan informasi lokasi. Hal ini pun ditunjukkan oleh dokumen gugatan hukum di Arizona—yang ditolak—terhadap Google.
Dilansir dari The Verge pada Minggu (30/5), dokumen tersebut melaporkan bahwa Google mengumpulkan data lokasi, bahkan setelah pengguna menonaktifkan fitur berbagi lokasi. Selain itu, perusahaan pun disebut sengaja membuat setelan privasi sulit ditemukan oleh pengguna.
Menurut keterangan orang dalam perusahaan, dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa Google menekan produsen ponsel untuk menyembunyikan pengaturan privasi—menimbang pengaturan ini populer di kalangan pengguna.
Baca juga: Belanja Bisa Lebih Mudah Lewat Layanan Google
Adapun gugatan itu diajukan oleh Jaksa Agung Arizona Mark Brnovich baru-baru ini. Ia menuduh perusahaan melacak lokasi pengguna Android secara ilegal tanpa izin, meski fitur pelacakan lokasi dinonaktifkan. Gugatan pun menyarankan Google tetap menjalankan pelacakan lokasi untuk sejumlah fitur, dan harus menghentikan pelacakan jika pengguna menonaktifkan fitur tersebut.
Kemudian, masih dalam dokumen yang sama, disebutkan ada seorang karyawan Google yang mempertanyakan apakah ada cara untuk berbagi lokasi ke pihak ketiga lain selain Google. Menurut dia, tentunya perusahaan tak akan mengungkapkan hal ini ke media, dilansir Insider.
Sementara itu, juru bicara Google José Castañeda mengatakan bahwa gugatan itu merupakan usaha para pesaing untuk menciptakan kebingungan di publik.
“Brnovich dan pesaing kami yang mendorong gugatan ini telah berusaha keras untuk salah mengartikan layanan kami. Kami selalu memasukkan fitur privasi ke dalam produk kami dan memberikan kontrol yang kuat untuk data lokasi. Kami berharap dapat meluruskannya,” ujar Castañeda.
(LH)