Grup Whistleblower Sebut Meta Menyesatkan Investor
Techno

Grup Whistleblower Sebut Meta Menyesatkan Investor

Channel9.id-Jakarta. Whistleblower Aid menyampaikan keluhan terkait Meta kepada Securities and Exchange Commission (SEC). Lembaga nonprofit ini mengatakan bahwa Meta telah menyesatkan para investor tentang upaya untuk mengatasi perubahan iklim dan misinformasi COVID-19 di seluruh platformnya.

“Meta membuat penyajian yang salah dan lalai dalam pernyataan kepada investor tentang bagaimana menangani misinformasi,” kata lembaga yang mewakili whistleblower Frances Haugen ini, dilansir dari The Washington Post.

“Dokumen yang dibagikan kepada SEC memperjelas bahwa Facebook mengatakan satu hal secara privat, sementara lainnya di depan umum, mengenai pendekatannya terhadap perubahan iklim dan misinformasi COVID-19,” ujar penasihat senior Whistleblower Aid Andrew Bakaj, dikutip dari Engadget (19/2). “Itu bukan hanya tidak bertanggung jawab kepada publik, itu juga secara aktif menyesatkan investor yang memiliki hak hukum atas jawaban jujur dari perusahaan.”

Whistleblower Aid mengatakan bahwa Meta tak memiliki kebijakan yang jelas tentang perubahan iklim dan misinformasi hingga tahun lalu. Mereka menambahkan bahwa misinformasi begitu berlimpah di Facebook—termasuk tentang COVID-19 dan vaksinnya. Padahal eksekutif perusahaan hingga investor berkomitmen untuk membendung misinformasi dan memerangi krisis global.

Sebagai informasi, sejak 2020, Meta menawarkan informasi faktual tentang COVID-19 dan perubahan iklim di pusat informasinya.

Perusahaan memang mengaku berusaha membendung misinformasi di Facebook dan platform lainnya. Namun, dokumen internal perusahaan yang dibocorkan oleh Haugen pada tahun lalu menunjukkan bahwa perusahaan lebih mengutamakan keuntungan daripada keselamatan pengguna. Selain itu, pada September 2021 lalu, dilaporkan bahwa perusahaan memberikan data yang tidak lengkap dan salah kepada peneliti yang ingin meneliti platform. Berbagai hal ini tentunya membuat banyak pihak semakin kritis dan skeptis terhadap perusahaan.

Sementara itu, juru bicara Meta Drew Pusateri mengatakan bahwa pihaknya telah membantu mendorong pengguna untuk mencari informasi dari pihak terpercaya. Pun berkomitmen untuk memerangi misinformasi.

“Kami telah mengarahkan lebih dari 2 miliar orang ke informasi kesehatan masyarakat yang berwenang dan terus menghapus klaim palsu tentang vaksin, teori konspirasi, dan misinformasi… Kami juga telah membuat Pusat Ilmu Iklim di lebih dari 150 negara untuk menghubungkan orang ke informasi iklim faktual dan terkini, sementara juga bermitra dengan pemeriksa fakta independen untuk mengatasi klaim palsu. Tidak ada satu standard untuk menghentikan penyebaran misinformasi, tetapi kami berkomitmen untuk membangun alat dan kebijakan baru untuk memeranginya,” tuturnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  16  =  26